Bawang Putih Jadi Biang Kerok Terjadinya Inflasi Mei

Bawang putih.
Sumber :

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat, perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2017 mencatatkan inflasi 0,39 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,67 persen, dan inflasi secara year on year mencapai 4,33 persen. Bergejolaknya harga pangan jelang Lebaran menjadi pemicu utama terjadinya inflasi.

Harga Bawang Putih Rp 60 Ribu di Sulteng, Jokowi: Ini yang Agak Mahal, tapi Secara Umum Baik

“Kita sudah memasuki bulan Ramadan. Jadi kalau diperhatikan, ini terjadi karena kenaikan harga di seluruh kelompok pengeluaran tidak ada satu pun yang deflasi. Bahan makanan jadi, perumahan, dan bahan jadi,” kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.

Berdasarkan data otoritas statistik dari 82 kota yang tersebar di seluruh Indonesia, 70 kota mencatatkan inflasi, sementara 12 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di wilayah Tual, Maluku, sebesar 0,96 persen, sementara inflasi terendah berada di Sampit dan Bulukumba sebesar 0,02 persen. Untuk deflasi tertinggi berada di Manado, dan deflasi terendah di Pematang Siantar.

Daftar Harga Pangan 26 Maret 2024: Bawang, Daging Sapi, hingga Telur Ayam Naik

Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, mengungkapkan, ada tiga komoditas pangan yang memberikan andil atas inflasi Mei 2017. Bawang putih menjadi komoditas pangan yang memberikan kontribusi terbesar pada inflasi bulan lalu, dengan persentase sebesar 0,08 persen. Kenaikan harga bawang putih di Mei, terjadi pada pekan kedua dan ketiga.

“Sebetulnya minggu keempat sudah turun, karena ada intervensi. Tetapi (pekan sebelumnya yaitu pekan) kedua dan ketiga naik,” katanya.

Daftar Harga Pangan 21 Maret 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Naik

Selain bawang putih, posisi kedua penyumbang terbesar inflasi Mei adalah telur ayam ras dengan persentase sebesar 0,05 persen. Sementara posisi ketiga adalah daging ayam ras dengan persentase sebesar 0,04 persen. Sedangkan komoditas lainnya, seperti beras, daging sapi, dan cabai merah, masing-masing hanya memberikan kontribusi sebesar 0,01 persen.

Di sisi lain, otoritas statistik mencatat adanya penurunan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit, bawang merah, maupun tomat sayur. Namun, penurunan harga tersebut tidak mampu mengkompensasi. Ketiga komoditas tersebut, tercatat masih memberikan sumbangan terhadap inflasi Mei 2017.

Selain komoditas pangan, beberapa komponen lain pun di bulan lalu mengalami inflasi. Dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. 

Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mencatatkan inflasi 0,38 persen. Bahkan, kelompok sandang pun mengalami inflasi 0,23 persen.

“Kelompok sandang memang kecil andilnya hanya 0,01 persen. Ini karena naiknya harga baju muslim wanita jelang Lebaran,” katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya