VIVA.co.id – Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan PT Pertamina hari ini, Selasa 6 Juni 2017. Rapat membahas berbagai program kerja Pertamina mulai dari bahan bakar minyak (BBM) satu harga, hingga progres pembangunan kilang.
Di sela-sela rapat, Direktur Utama PT Pertamina, Elia Massa Manik, memaparkan perombakan struktur manajemen perusahaan yang telah dilakukan selama kurang lebih 3 bulan menjabat. Hal ini dilakukan demi mewujudkan efisiensi untuk menuju Pertamina sebagai perusahaan berskala internasional.
"Kami selalu membenahi perusahaan dengan cara restrukturisasi manajemen kami. Kami juga melakukan review semua, semua ini kita lakukan untuk menjadi perusahaan world class dari sisi cost nya," kata Elia di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa 6 Juni 2017.
Ia pun menekankan, salah satu bentuk realisasi restrukturisasi adalah penambahan posisi Senior Vice President, yakni di bidang teknologi dan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Dalam rapat tersebut juga dilakukan pembahasan mulai dari progres pembangunan kilang baik pengembangan kilang atau Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan pembangunan kilang baru New Grass Root Refinery (NGRR), hingga penyelesaian pembebasan tanah PT Pertamina di daerah-daerah.
Selain itu juga dibahas optimalisasi lapangan wilayah kerja hulu Pertamina, komitmen Pertamina menghadirkan energi terbarukan serta membahas peranan Pertamina foundation. Turut hadir, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Direktur Mega Proyek dan Petrokimia Ahmad Hardadi, Direktur Gas Yenni Andayani, dan direksi lainnya. (ren)