Dirut PLN: Tarif Dasar Listrik Naik, Itu Fitnah

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir, membantah adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Yang terjadi adalah, pengalihan subsidi terhadap pemakai 900 daya watt ke 450 watt.

Capaian PLN 2021: Pelanggan 82,5 Juta, Rasio Elektrifikasi 99,43%

Dengan pengalihan subsidi dari 900 watt, maka masyarakat miskin yang menggunakan listrik 450 watt bertambah dari 15,5 juta menjadi lebih dari 21 juta pengguna.

"Itu oleh pemerintah, harus izin DPR, jadi tidak ada kenaikan TDL. Yang kemarin diputuskan tahun lalu itu adalah 900 watt yang subsidinya tidak dilaksanakan lagi, karena memang fakta mengatakan yang 900 watt ini mereka mampu. Tapi subsidinya lebih besar dari orang miskin yang 450 watt," kata Sofyan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 14 Juni 2017.

Grab Permudah Mobilisasi Karyawan PLN

Penyesuaian tarif terutama setelah 900 watt dicabut subsidinya, kata Sofyan, adalah kebijakan pemerintah atas keputusan bersama dengan DPR. Kebijakan itu juga dilakukan setelah melihat kondisi di lapangan dimana pengguna 900 watt tidak tepat diberi subsidi.

"Makanya saya betul-betul sampai hari ini tidak paham dan tidak mengerti mengapa semua pihak mengatakan TDL naik. Padahal kami tidak pernah menaikkan. Jadi, menurut saya hanya isu, mohon maaf, lebih ke arah mendiskreditkan, fitnah, baik untuk PLN maupun pemerintah," kata Sofyan.

Listrik di Lokasi Gempa Pasaman Barat Hidup Lagi

Sebelumnya, PLN menyatakan bakal melakukan penyesuaian tarif bagi pelanggan 900 VA non subsidi pada Juli 2017. Sebagaimana diketahui, pengguna listrik 900 VA nonsubsidi akan masuk daftar golongan yang dikenakan penyesuaian secara berkala.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, ada kemungkinan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan 900 VA nonsubsidi. Kemungkinan turun pun disebut ada, jika inflasi turun, nilai tukar rupiah menguat, dan adanya penurunan harga minyak mentah.

"Juli tarif adjustment bagi mereka yang tidak berhak mendapatkan subsidi (900 VA), tapi kalau mereka yang subsidi tetap dikasih (subsidi)," kata Sarwono saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin malam, 12 Juni 2017.

Sarwono mengaku enggan memakai istilah pencabutan subsidi. Sebab, subsidi itu sebetulnya akan dialihkan kepada masyarakat yang lebih berhak alias tepat sasaran. Dia pun menyebut keuangan PLN lebih bagus setelah adanya program subsidi tepat sasaran tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya