Adhi Karya Raih Kontrak Rp5,3 Triliun

Pembangunan Proyek LRT Cibubur-Cawang. Ini merupakan proyek Adhi Karya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id – PT Adhi Karya, Tbk meraih kontrak baru senilai Rp5,3 triliun dari awal tahun hingga Mei 2017. Beberapa perolehan terbaru itu di antaranya kontrak penataan kawasan komplek Gelora Bung Karno (GBK) senilai Rp230,8 miliar. 

Raih Rp288 M dari IPO, Adhi Commuter Properti Genjot Ekspansi Bisnis

Kemudian, melalui anak perusahaan, PT Adhi Persada Gedung yaitu pembangunan apartement Loftvilles City di Tangerang Selatan senilai Rp200 miliar dan Hotel Platinum di Surabaya dengan kontrak sebesar Rp153,4 miliar. 

Direktur Keuangan Adhi Karya, Haris Gunawan mengatakan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Mei 2017 ini didominasi oleh konstruksi dan energi sebesar 92,3 persen. Sedangkan, sisanya dari lini bisnis lainnya. 

Adhi Persada Gedung Jadi Kontraktor Utama Proyek CCM 2 Bogor

"Sampai Mei,2017 perolehan kontrak Rp5,3 triliun itu adalah 23 persen dari target Rp21 triliun (sampai akhir tahun)," ujar Haris dalam acara buka bersama di Hotel Grandhika, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017. 

Ia menjelaskan, capaian kontrak Rp5,3 triliun ini belum termasuk kontrak proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Untuk proyek LRT Jabodebek sendiri, pihak perseroan masih melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan soal mekanisme pembiayaan. 

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

"Jadi kalau LRT sudah mulai kontrak di bulan Februari, sekarang sudah berjalan, progresnya 15 persen," ujar dia. 

Lebih lanjut, Haris mengaku optimistis hingga akhir Juni, capaian kontrak bakal mencapai 45 persen. "Kami juga optimis, sampai akhir tahun target kontrak bisa tercapai," terangnya.

Sebagai informasi, Berdasarkan sumber dana, realisasi kontrak baru Adhi Karya terdiri dari APBN/APBD yang tercatat sebesar 28,2 persen, BUMN sebesar 32,8 persen, sementara swasta/lainnya sebanyak 39 persen. 

Sedangkan, pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 70 persen, proyek jalan dan jembatan 19,5 persen serta proyek infrastruktur lainnya sebanyak 10,5 persen.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya