Jokowi Kesal Perusahaan Nasional Melantai di Negara Lain

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Antara Foto/ Sigid Kurniawan.

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo bersama menteri Kabinet Kerja dan pemangku kepentingan terkait hari ini, Selasa 4 Juli 2017 meninjau PT Bursa Efek Indonesia. Tinjauan Jokowi kali ini sekaligus berdialog dengan pelaku pasar modal.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Dalam kesempatan tersebut, kepala negara mengungkapkan kekecewaannya atas adanya perusahaan nasional tidak melantai di bursa nasional, namun mencatatkan namanya di lantai bursa negara lain. Padahal, bursa saham nasional tak kalah jauh dengan bursa internasional

“Produksinya di sini, berkebun di sini, kok listed di Singapura, Hong Kong, New York. Tidak tahu juga ada atau tidak (perusahaan nasional yang melantai di bursa negara lain) di sini (bursa nasional),” kata Jokowi.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Jokowi memandang, semakin maraknya perusahaan nasional yang melantai di bursa saham dalam negeri akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Jokowi pun mengaku telah memiliki nama-nama perusahaan yang mencatatkan diri di bursa saham internasional.

“Paling nanti saya panggil satu per satu. Ini saya mengajak, enggak maksa. Saya enggak pernah maksa. Ada perusahaan tambang, ada perusahaan sawit,” katanya.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Dengan semakin bertambahnya perusahaan yang melantai di bursa saham Indonesia, maka diharapkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan bisa menembus level tertingginya, yakni di level 6.000. Saat ini, pergerakan tertinggi IHSG masih berada di kisaran 5.900.

“Kalau keinginan kami, semakin naik semakin baik. Ini akan  memberikan efek yang besar bagi negara kita,” katanya.
 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024