Ketimpangan Jadi Alasan Pemerintah Mau Pindah Ibu Kota

Perumahan kumuh di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Menekan ketimpangan di Pulau Jawa dan luar Jawa menjadi salah satu alasan kuat bagi pemerintah untuk berencana pindah Ibu Kota. Lahirnya Ibu Kota baru pun diharapkan mampu menumbuhkan geliat ekonomi di daerah yang bersangkutan.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Demikian ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, saat hari ini ditemui di Kompleks MPR/DPR, Jakarta. Bambang menilai sudah saatnya bagi pemerintah menekan angka ketimpangan.

“Ini tergantung dari niat kita, apakah ingin mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa,” kata Bambang.

Bappenas Bocorkan Asumsi Makro APBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,6 Persen

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, geliat ekonomi di Pulau Jawa saat ini berkontribusi sebesar 58 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia. Sementara, di sisi lain, lanjut mantan Menteri Keuangan itu, tren tersebut sejauh ini terus mengalami peningkatan.

“Kami belajar dari kasus Brasil, di mana pemindahan Ibu Kota ke Brasilia. Paling tidak menyeimbangkan antara pantai Timur Brasil, dan pedalaman di Amazon. Menurut kami, harus ada upaya memperkuat ekonomi di luar Jawa,” katanya.

Haru, Maxime Bouttier Ungkap Kebaikan Luna Maya untuk Keluarganya

Bagi dia, penempatan Ibu Kota baru di luar Jawa nantinya hanya akan diisi dengan administrasi pemerintahan. Dengan begitu, kebijakan ini bisa mendorong kegiatan ekonomi di daerah tersebut. (ren)
 

Gedung Bappenas / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Bappenas Bantah Rumor Peleburan KPK dengan Ombudsman

Bappenas membantah kabar yang menyebut bahwa pihaknya tengah membahas rencana peleburan antara KPK dan Ombudsman. Pemerintah memperkuat infrastruktur antikorupsi.

img_title
VIVA.co.id
3 April 2024