- VIVA.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memastikan, pemerintah akan membayar tunggakan utang subsisi bahan bakar minyak yang selama ini ditanggung oleh PT Pertamina (Persero).
Tunggakan tersebut diperkirakan mencapai Rp30 triliun. “Kalau memang tagihan Pertamina pada pemerintah untuk yang di subsidi, kami akan bayar,” kata Jonan, di Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.
Meski demikian, Jonan belum mengetahui pasti bagaimana skema pembayaran tunggakan tersebut kepada Badan Usaha Milik Negara sektor energi itu.
Sebab, keputusan untuk melunasi seluruh tunggakan itu berada pada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku bendahara negara.
“Akan dibayar. Kalau ditanya bayarnya kapan, ya, tanya Bu Sri Mulyani,” katanya. Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, mengaku telah mengirimkan surat kepada pemerintah agar segera melunasi tunggakan tersebut.
Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas kas keuangan perusahaan. “Kami lagi kirim surat. Semoga pemerintah bisa realisasi. Mudah-mudahan. Mungkin kita dipanggil diskusi,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah segera membayar tunggakan subsidi bahan bakar minyak yang mencapai Rp30 triliun. Nantinya, dana tersebut akan dipergunakan perseroan untuk menutupi selisih harga bahan bakar minyak yang tidak mengalami kenaikan hingga September 2017.
Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%
Selama periode Satgas RAFI dibandingkan normal untuk Avtur naik sekitar 10,7%. Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal yang kami hitung.
