Menteri ESDM 'Obral' 15 Wilayah Kerja Migas

Menteri ESDM Ignasius Jonan di Hotel Darmawangsa, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan melakukan pertemuan dengan sekitar 52 perusahaan migas besar hari ini di kantornya, Jumat 7 Juli 2017. Jonan mengobral 15 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (Migas) baru. 

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Kementerian ESDM melelang sebanyak 15 Wilayah Kerja Migas baru yang terdiri dari 10 Wilayah Kerja Migas konvensional dan 5 Wilayah Kerja migas non konvensional. 

Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M Djuraid mengungkapkan, dalam pertemuan itu pemerintah kembali menawarkan sebanyak 15 Wilayah Kerja Migas. Penawaran itu langsung dilakukan oleh Menteri ESDM kepada para pelaku usaha. 

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

"Ini pertama kalinya menteri ESDM langsung jualan blok-blok baru migas. Dan ini menunjukkan keseriusan kami dalam upayakan investasi di sektor migas menjadi lebih besar," kata Hadi di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 7 Juli 2017. 

Lebih lanjut, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengakui blok migas tersebut belum laku bagi para perusahaan migas. Ia menengarai, ada beberapa variabel yang membuat blok tersebut menjadi kurang atraktif. 

Airlangga Minta Industri Migas Maksimalkan Teknologi Hijau

"Tahun lalu sewaktu dibuka (lelang) yang akhirnya banyak berminat tapi pemenangnya enggak ada, nah tahun ini kita ubah approach-nya kita lebih pro aktif permasalahannya apakah blok tersebut secara teknikal tidak bagus atau atraktif secara komersial," ujar dia. 

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait dengan aturan pendukung seperti aspek perpajakan. Menurutnya, ke depannya pemerintah tetap menerapkan skema kontrak Gross Split dalam kontrak 15 Wilayah Kerja Migas tersebut. 

"Kita telusuri apakah ada aturan yang menghambat yang sering kita dengar, menyangkut masalah Gross Split, apakah sistem perpajakannya bisa seperti PP 79," ujar Arcandra. 

Sebagai informasi, Blok migas yang ditawarkan itu melalui mekanisme penawaran langsung dan lelang reguler. Ada tujuh Wilayah Kerja konvensional yang ditawarkan secara langsung (direct offer), berikut daftarnya:

1. Andaman I (di lepas pantai Aceh/offshore) luas 7.346 km2
2. Andaman II (di lepas pantai Aceh/offshore) luas 7.399,85 km2
3. South Natuna (di lepas pantai Natuna/offshore) luas 7.827,09 km2
4. Merak Lampun (di lepas pantai dan daratan Banten-Lampung) luas 5.104,17 km2
5. Pekawai (di lepas pantai Kalimantan Timur/offshore) luas 7.775,83 km2
6. West Yamdena (di lepas pantai dan daratan Maluku) 8.209,96 km2
7. Kasuri III (daratan Papua Barat/onshore) luas 752,39 km2

Lalu ada 3 Wilayah Kerja konvensional yang ditawarkan dengan lelang reguler:

1. Tongkol (lepas pantai Natuna/offshore) luas 583,98 km2
2. East Tanimbar (lepas pantai Maluku/offshore) luas 8.242,81 km2
3. Mamberano (daratan/onshore dan lepas pantai Papua/offshore) luas 7.783 km2.

Sementara ada 3 Wilayah Kerja non konvensional yang dilelang direct offer:

1. MNK Jambi I (daratan Jambi/onshore) luas 2.823,93 km2
2. MNK Jambi I (daratan Jambi dan Sumatera Selatan/onshore) luas 1.622,35 km2
3. GMB West Air Komering (daratan Sumatera Selatan/onshore) luas 1.085 km2

Serta 2 Wilayah Kerja non konvensional yang dilelang secara reguler:

1. GMB Raja (daratan Sumatera Selatan/onshore) luas 580 km2
2. GMB Bungamas (daratan Sumatera Selatan/onshore) luas 483,6 km.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya