- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, kajian pemerintah atas rencana pemindahan Ibu kota akan dilakukan secara perlahan. Pemerintah ingin, agar kajian tersebut mencerminkan kualitas Ibukota baru.
“Studi masih butuh waktu. Kita lihat saja dulu nanti hasilnya,” kata Luhut, Jakarta, Senin 10 Juli 2017.
Luhut mengungkapkan, dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk memindahkan suatu Ibu kota baru. Namun, dengan adanya kajian, maka pemindahan tersebut pun nantinya hanya tinggal dimatangkan, agar bisa di implementasikan.
Hal tersebut, sekaligus mengonfirmasi, bahwa pemindahan Ibu kota tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Terlebih, berbagai kajian yang saat ini dilakukan mencakup sejumlah faktor-faktor teknis terkait dengan daerah tertentu.
“Kalau sudah dipersiapkan, bagus. Kita jadi punya polanya sema. Jadi, tidak buang waktu lagi. Ada lokasi, luas daerah, segala macam,” katanya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu pun membantah bahwa rencana pemindahan Ibu Kota hanyalah sebuah keputusan politik. Sebagai sebuah negara, menurutnya, Indonesia perlu memiliki Ibukota baru yang mampu menunjang sistem administrasi pemerintahan.
“Di mana-mana negara maju, Ibu kota itu antara perdagangan dan Ibu kota pisah. Jadi, jangan bicara politik sajalah,” katanya.