IMF Sebut Target Rasio Penerimaan Pajak RI Ambisius

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan erwakilan IMF.
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan rasio peneriamaan pajak terhadap produk domesti bruto berada di angka 16 persen pada 2019. Patokan tersebut sejalan dengan target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019.

IHSG Dibuka Menguat, Cek Saham-saham Pilihan Hari Ini

Dana Moneter Internasional (IMF) memandang, target yang ditetapkan pemerintah terbilang sangat ambisius. Meski demikian, lembaga donor asal Amerika Serikat tersebut meyakini, pemerintah dalam dua tahun mendatang bisa merealisasikan target tersebut.

“Itu sangat ambisus. Tapi saya meyakini target tersebut bisa tercapai,” kata Deputy Managing Director IMF Mitsuhiro Furusawa, Jakarta, Rabu 12 Juli 2017.

Jawab Mahfud MD, TKN Optimis Rasio Penerimaan Negara Naik Hingga 23 Persen

Menurut Furusawa, tercapainya target tersebut akan tetap bergantung dari arah kebijakan fiskal pemerintah Indonesia ke depan. Sebagai partner Indonesia, Furusawa menegaskan, bahwa IMF akan mendukung berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Ani, sapaan akrab bendahara negara pun tak memungkiri, dalam sisa dua tahun pemerintahan era Presiden Joko Widodo, akan sulit untuk mengejar rasio pajak di level tersebut. Apalagi, persoalan perpajakan tidak hanya dialami oleh Indonesia.

Pemerintah Kantongi Penerimaan Pajak Rp 1.387 Triliun hingga September 2023

Namun, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku optimistis, reformasi sistem perpajakan yang saat ini digencarkan pemerintah bisa meningkatkan rasio pajak yang saat ini berada di level 10,3 persen. Hal ini, pun sesuai dengan keinginan kepala negara.

“Dari sisi administrasi, dan bagaimana mengumpulkan pajak tanpa harus membebani masyarakat. Apakah tercapai? Kami coba semaksimal mungkin,” tegasnya.

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 18 poin atau 0,25 persen di level 7.291 pada pembukaan perdagangan Kamis, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024