- REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id – Dana Moneter Internasional mengungkapkan, kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, tak langsung akan berdampak pada ekonomi Indonesia.
Trump yang berlatar belakang pengusaha sukses, salah satunya di bidang properti, dilantik menjadi pimpinan negara adikuasa itu pada 20 Januari 2017. Trump dikenal kerap mengeluarkan kebijakan kontroversial, termasuk kebijakan di bidang ekonomi, seperti 'America First', hingga penarikan diri dari perjanjian dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).
Menurut Deputi Direktur Pelaksana IMF, Mitsuhiro Furusawa, IMF belum bisa memprediksi secara pasti dampak langsung dari kebijakan ekonomi Trump yang kerap tidak dapat diduga-duga itu ke negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia.
"Dampak kebijakan pemerintahan Amerika Serikat yang baru terlalu dini untuk dibicarakan. Rincian kebijakan ekonominya tidak jelas, dampaknya belum jelas," ujar Furusawa di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.
Meski demikian, Furusawa meyakini, sebagai negara yang memiliki pengaruh besar, kondisi pertumbuhan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Trump tetap bisa memberi dampak terhadap negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi dengannya.
"Kita harus melakukan banyak hal supaya keuntungan dari globalisasi dan perdagangan internasional itu bisa dinikmati semua orang dan pertumbuhan ekonomi AS itu memberi keuntungan juga kepada ekonomi global," ujar Furusawa.