BPS: Jumlah Orang Miskin RI Hanya Turun 234 Ribu Orang

Tempat tinggal warga miskin di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin RI berdasarkan survei Maret 2017 mencapai 27,77 juta orang atau turun sebesar 234,19 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 28,01 juta orang. 

Indef Kritik Kebijakan Bansos: Anggaran Naik Terus, Kemiskinan Cuma Turun 2,3 Persen Sejak 2010

Dengan demikian, secara presentase, penduduk miskin di Indonesia pada periode tersebut turun menjadi sebesar 10,64 persen dibandingkan dengan angka per Maret 2016 yang sebesar 10,86 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, metode pengukuran angka kemiskinan ini tidak berbeda dengan cara perhitungan sejak 1998 yang menggunakan konsep kebutuhan dasar atau basic needs approach.

Jumlah Penduduk Miskin Belum Kembali ke Level Pra-Pandemi, Pengamat: PR Besar Pemerintah

"Dengan persentase penduduk miskin 10,64 persen di Maret 2017, berarti jumlah penduduk miskin ada 27,77 juta orang. Ini menunjukkan bahwa penurunan penduduk miskin jauh lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin 17 Juli 2017. 

Ia menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan dengan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Adapun sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada maret 2017 tercatat sebesar 73,31 persen. 

Pilpres 2024, Prabowo dan Anies Dianggap belum Selevel dengan Ganjar

"Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi september 2016 yaitu sebesar 73,19 persen," kata dia.

Secara rinci, ia menjelaskan, jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di pedesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras daging ayam ras, mie instan, gula pasir, kopi bubuk dan kopi instan sachet serta bawang merah.

"Sementara itu untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan, angkutan, kesehatan, dan perlengkapan mandi.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya