Harga Garam Melonjak, Produksi Udang Kering Anjlok

Pekerja di toko distributor garam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 29 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Produsen ikan asin dan udang kering di Sumatera Selatan terpaksa mengurangi signifikan produksi mereka gara-gara harga garam melonjak. Harga garam sekarang mencapai Rp230 ribu per 50 kilogram, naik berkali-kali lipat dari harga normal Rp70 ribu sampai Rp75 ribu per 50 kilogram.

Terpopuler: Ciri Malam Lailatul Qadar, Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan Masalah Seksual

Harga mahal garam itu membuat frustrasi para pembuat ikan asin dan udang kering. Ratni (42 tahun), misalnya, yang biasanya memproduksi 40 kilogram udang kering dan ikan asin, kini terpaksa hanya membuat lima kilogram.

"Sekarang lima kilogram saja, karena harga garam masih mahal," kata Ratni ketika membeli garam di toko distributor garam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 29 Juli 2017. 

Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan 3 Penyakit Ini, Berujung pada Masalah Seksual

Menurut ibu dua orang anak ini, penggunaan garam tidak dapat dikurangi dalam memproduksi ikan asin dan udang kering. Satu kilogram ikan atau udang harus dicampur garam sedikitnya 50 gram garam. Jika dikurangi, hasilnya tidak bagus atau kurang awet.

Kenaikan harga garam itu pun dirasakan Akang (78 tahun), selaku distributor garam di Sumatera Selatan. Menurutnya, pembuat ikan asin dan udang kering sekarang mengurangi pembelian garam.

Ketahui 5 Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Mie Instan Saat Sahur

Akang pun mengurangi stok garam gara-gara permintaan menurun. Biasanya produsen ikan asin atau udang kering membeli 10 ton garam tetapi sekarang hanya 5 ton. "Karena harganya masih tinggi" katanya.

Menurutnya, kenaikan harga garam itu sesungguhnya sejak Oktober 2016. Tapi waktu itu kenaikan hanya lima ribu rupiah, semula Rp70 ribu menjadi Rp75 ribu per 50 kilogram.

"Sekarang naiknya drastis sampai 300 persen. Harga garam ukuran 50 kilogram jadi Rp230 ribu. Biasanya kalau kami memasok garam dari Jawa, Madura, dan Surabaya," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya