Pemerintah Telusuri Penyebab Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, bahwa pemerintah saat ini tengah mencari akar penyebab lesunya daya beli masyarakat. Pada kuartal kedua tahun ini, beberapa indikator konsumsi tercatat mengalami kontraksi.

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Tidak Naik, Erick Thohir: Demi Jaga Stabilitas Ekonomi

"Saya belum berani ngomong. Kalau saya iya-kan, mana datanya? Saya masih mencari penyebabnya," kata Darmin, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas hingga Juni 2017, penjualan sepeda motor tumbuh minus 26,9 persen secara year on year. Rendahnya permintaan juga tercermin dari pertumbuhan penjualan mobil yang tercatat minus 27,5 persen secara year on year.

Pertumbuhan Ekonomi AS Beri Tekanan ke Ekonomi Global, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Bahkan, data Bappenas menunjukan, volume penjualan semen mengalami kontraksi, karena mencatatkan pertumbuhan minus 26,8 persen secara year on year. Impor bahan baku modal dan penolong, pun masing-masing tumbuh minus 27,3 persen dan 17,1 persen secara year on year.

Badan Pusat Statistik sebelumnya menyatakan, tingkat konsumsi masyarakat pada pertengahan tahun masih relatif aman. Stabilnya daya beli masyarakat, tercermin dari rendahnya inflasi Juni yang berada di angka 0,22 persen

ESDM: Tarif Listrik Juli sampai September 2023 Tidak Naik

Meskipun inflasi inti di bulan keenam tahun ini stagnan di angka 0,26 persen, namun otoritas statistik ini menegaskan, bahwa hal tersebut bukan menjadi gambaran rendahnya permintaan. Namun di sisi lain, BPS mengakui, konsumsi di kuartal kedua tahun ini tidak akan setinggi ekspektasi yang diharapkan.

"Kemungkinan besar konsumsi rumah tangga di produk domestik bruto masih akan menguat karena adanya lebaran dan ramadan. Walaupun tidak akan setinggi yang diperkirakan sebelumnya," kata Kepala BPS, Suhariyanto. (mus)

Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Capai 193,6 juta, Airlangga: Ada Andil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, adanya mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024