Investasi Dana Haji Bisa ke Proyek Listrik hingga Bandara

profil tokoh Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan dana haji akan diinvestasikan ke proyek-proyek yang aman. Proyek infrastruktur ini yang dinilai memiliki potensi imbal hasil atau keuntungan yang besar.

Cerita Pilu Istri dari YouTuber Palestina, Lebaran Malah Jadi Tahanan Kota

Ia mengatakan, pemerintah sudah memperkirakan proyek yang kira-kira memberikan potensi pengembalian yang aman dan juga bermanfaat besar.

Dirincikan, investasi pertama adalah proyek pembangkit listrik, terutama yang sudah punya Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara PT Perusahaan Listrik Negara dan produsen listrik swasta.

Isu Dana Haji Dipakai untuk Bikin Infrastruktur, DPR: Semua Itu Tidak Benar

"Ini adalah pembangkit listrik yang sudah teken kontrak dengan PLN, sehingga kalau pembangkit listriknya sudah selesai dan beroperasi, maka PLN akan membeli setiap watt yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut. Jadi aman, karena penerimaannya sudah dijamin dengan PPA tadi," kata Bambang di gedung Kemenkominfo, Jakarta, Sabtu 5 Agustus 2017.

Lalu, sambung dia, potensi investasi yang kedua adalah pembangunan bandara. Terutama, bandara yang memiliki trafik atau pergerakan penumpang yang cukup besar dan tentunya menghasilkan untung yang cukup besar.

Jokowi Ingatkan BPKH agar Hati-hati Kelola Dana Haji yang Besar

Kemudian, lanjut dia, yang ketiga adalah proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KBPU) yang sudah disepakati dengan availability payment.

"Itu artinya, investornya membangun dulu sampai selesai, setelah selesai dan infrastruktur beroperasi, maka pemerintah membayar jasa layanan dari infrastruktur tersebut. Jadi ada kepastian pemerintah nantinya akan membayar infrastruktur, dan proyek itu akan menerima penerimaan," tutur dia.

Lalu, investasi yang sangat mungkin dilakukan adalah di proyek jalan tol, khususnya jalan yang dilewati oleh banyak kendaraan. Ia meyakini tak ada kerugian melakukan investasi di sektor tersebut.

"Jalan tol khususnya, jalan tol di Pulau Jawa, dan juga jalan tol di kota besar. Jadi bisa lihat, tidak ada satu pun, di Jakarta (pengusaha jalan tol) yang rugi, karena ruas tol macet. Kalau macet artinya ruas tol itu mempunyai keuntungan yang besar," tutur dia.

Namun demikian, ia menekankan investasi tersebut bisa dilakukan dengan dua skema. Pertama, investasi secara langsung ke proyek infrastruktur tersebut dan skema kedua, bisa melalui investasi sukuk atau surat utang berbasis syariah.

"Tapi kalau langsung, saya yakin, karena Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) masih baru, BPKH perlu untuk belajar, perlu untuk memahami investasi di Indonesia, maupun di luar negeri. Maka akan lebih baik investasi dana haji infrastruktur dilakukan melalui sukuk. Sukuk untuk pembiayaan proyek tertentu," lanjutnya.

Ia pun menekankan, investasi di empat sektor tersebut adalah investasi yang paling cocok untuk dana haji. Sebab memiliki risiko yang rendah dan keuntungan yang terjamin.

"Jadi ini memang akan sangat cocok dengan BPKH, karena dana haji itu adalah milik calon haji. Ya, kita harus memastikan dananya tidak berkurang dan justru harus ada manfaat yang lebih dari setiap calon haji yang sudah menyerahkan dananya kepada BPKH," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya