- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Perekonomian Indonesia pada kuartal kedua tahun ini berhasil tumbuh 5,01 persen. Meski demikian, angka tersebut relatif lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal kedua tahun lalu yang mencapai 5,18 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, struktur perekonomian dalam negeri secara spasial pada kuartal kedua tahun ini masih di dominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa. Kepulauan tersebut, memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto nasional sebesar 58,65 persen.
"Kalau dilihat keseluruhan pulau masih positif. Tetapi kembali, persoalan ekonomi kita masih di dominasi oleh Jawa," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, di kantornya, Senin 7 Agustus 2017.
Berdasarkan data otoritas statistik, pertumbuhan ekonomi Jawa pada kuartal kedua berhasil tumbuh 5,41 persen. Sementara pulau Sumatera yang memberikan sumbangsih sebesar 21,69 persen terhadap produk domestik bruto, pada kuartal kedua tahun ini berhasil tumbuh 4,09 persen secara year on year.
Kemudian, Pulau Kalimantan berhasil tumbuh 4,44 persen, Sulawesi tumbuh 6,49 persen, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 3,14 persen, serta Maluku dan Papua yang berhasil tumbuh 4,52 persen pada kuartal kedua. Namun untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, BPS memberikan catatan tersendiri.
"Seluruh provinsi di tumbuh positif di Bali dan NTT kecuali NTB (Nusa Tenggara Barat). Ketergantungan NTB masih pada tambang, dan pasti akan berpengaruh. Ke depan perlu ada upaya," katanya. (ren)
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi
BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.
