Ada Banteng Nanduk di Bursa Efek Indonesia

Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian di depan Banteng Wulung.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/17.

VIVA.co.id – Bursa saham Republik Indonesia kini memiliki ikon baru yang sangat megah dengan berat hingga mencapai 7 ton. Ikon ini adalah patung Banteng Wulung berwarna hitam yang terbuat dari fosil atau kayu yang telah mengkristal atau membatu.

Ada ASEAN Talk Challenge Saat Balkon BEI Ambruk

Dikutip dari instagram @Indonesiastockexchange pada Senin 14 Agustus 2017, disebutkan bahan fosil Banteng Wulung berasal dari Banten dengan usia mencapai 2,6-5,3 juta tahun dan dipahat oleh seniman Bali bernama I Made Budiasa.

Banteng (Bull) adalah sebuah simbol pasar modal secara universal yang menggambarkan kondisi pasar modal yang sedang naik atau menguat yang mengacu pada gerakan seekor banteng ketika menyerang yang mengarahkan tanduknya ke atas (Bullish).

Balkon Gedung BEI Ambruk, Area Sekitar Disterilkan

Sementara Banteng Wulung, sebagai simbol Bursa Efek Indonesia, adalah seekor banteng Kerajaan Sumberkarang Pasundan yang memilliki sosok tubuh besar, kuat dan hitam serta anti senjata, bertanduk runcing sebagai senjata, serta mampu berlari secepat angin.

"Filosofi inilah yang menjadikan Banteng Wulung sebagai simbol Bursa Efek Indonesia agar Pasar Modal Indonesia senantiasa kokoh dan terus berjaya," bunyi keterangan dari BEI.

Video Situasi Mencekam Usai Balkon Gedung BEI Ambruk

Ikon Banteng Wulung sengaja ditampilkan oleh Bursa Efek Indonesia tahun ini dalam rangka 40 tahun Pasar Modal Indonesia, pada Minggu, 13 Agustus 2017, dan diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua DK OJK Wimboh dan Dirut BEI Tito Sulistio.

Kondisi Terkini Robohnya Gedung Bursa Efek Indonesia

Balkon Gedung BEI Ambruk, Sebagian Korban Pingsan

Korban sudah dibawa ke rumah sakit.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2018