Pertamina Mau Garap Ladang Migas di Iran, Hadapi Dua Saingan

Kilang minyak di Iran.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – PT Pertamina mengungkapkan bahwa Indonesia masih diprioritaskan oleh Iran untuk mengembangkan dua ladang minyak dan gas bumi (migas) yang ada di negeri kaya minyak tersebut. Ada dua ladang migas, dengan total cadangan mencapai tiga miliar barel, yang ditawarkan ke Indonesia.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, mengungkapkan pihaknya minimal akan mendapat satu dari dua lapangan tersebut. Dua ladang yang ditawarkan adalah Ab-Teymour dan Mansouri.

Menurut Syamsu, Iran juga berharap bisa meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Hal itu terlihat dari hasil pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, belum lama ini. 

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

"Mereka kelihatannya juga berharap dengan bertemu dengan Menko (Maritim) dan dengan wamen ESDM kemarin. Kita akan menjadi prioritas di salah satu lapangan. Entah Mansouri atau Ab-Teymour. Atau mungkin bahkan dua-duanya," kata Syamsu di kantor pusat Pertamina, Rabu 16 Agustus 2017. 

Namun PT Pertamina memiliki dua saingan untuk dapat mengelola ladang itu. Mereka adalah perusahaan migas asal Rusia, Lukoil, dan perusahaan asal Denmark, Maersk. 

Airlangga Minta Industri Migas Maksimalkan Teknologi Hijau

"Masih (ada kesempatan), Iya dua-duanya kita ingin," kata Syamsu.

Maka, Pertamina masih menunggu keputusan dari Iran dalam empat bulan mendapat untuk mendapatkan hak pengelolaan lapangan itu – seperti yang pernah mereka janjikan.  

"Saya belum bisa jawab iya apa enggak, karena kan memang masih bicara technical. Tapi beberapa media (luar) yang kami lihat dari statement-statement pemerintah Iran mereka cukup puas dengan kita," ujar Syamsu. (ren) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya