Konsumen RI Tambah Khawatir soal Beberapa Hal Ini

Para konsumen penuhi suatu acara pesta diskon sepatu di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id – Indeks kepercayaan dan pengeluaran konsumen global yang dirilis Nielsen mengungkapkan, optimisme konsumen di Indonesia terkait perekonomian domestik dan internasional meningkat pada kuartal II tahun ini. Poinnya meningkat dai 120 poin persentase (PP) pada kuartal IV 2016 menjadi 121 di kuartal II. 

Keyakinan Konsumen RI September 2021 Semakin Kuat, Ini Indikatornya

Dikutip dari hasil survei tersebut, Rabu 23 Agustus 2017, tingkat keyakinan konsumen secara garis besar menunjukkan tren yang terus meningkat secara global, seiring dengan terus naiknya optimisme di banyak negara. 

Dari 63 negara yang disurvei Nielsen, 10 negara teroptimis secara berurutan adalah Filipina (130), India (128), Indonesia (121), Amerika Serikat (118), Vietnam (117), Denmark (115), China (112), Uni Emirat Arab (110), Turki (107) dan Thailand (107). 

Berlanjutnya Kebijakan PPKM Buat Keyakinan Konsumen Tertahan

Tingkat Keyakinan Konsumen ini dipengaruhi oleh tiga indikator, yaitu persepsi konsumen akan prospek lapangan kerja, kondisi keuangan pribadi dan keinginan berbelanja, dalam 12 bulan ke depan. 

Untuk Indonesia, indeks Persepsi Konsumen akan Kondisi Keuangan Pribadi adalah 79 atau menurun 2 pp dibandingkan dengan kuartal IV tahun lalu. Sementara itu, indeks persepsi konsumen akan keinginan berbelanja juga turun dari 59 di kuartal IV 2016 menjadi 57 di kuartal II 2017. Sedangkan indeks persepsi konsumen akan prospek lapangan kerja, stabil di skor 68 sejak kuartal IV 2016.

PPKM Level 4 Buat Keyakinan Konsumen RI Turun Tajam

Persepsi konsumen Indonesia akan keadaan resesi ekonomi juga mengalami pemulihan. Di kuartal kedua tahun 2017 ini, konsumen Indonesia yang berpendapat bahwa negara tidak sedang dalam keadaan resesi ekonomi adalah sebesar 48 persen, meningkat dibandingkan dengan kuartal IV 2016 yaitu 46 persen. 

Keadaan ekonomi, toleransi antarumat beragama, dan stabilitas politik, ada di urutan tiga teratas kekhawatiran utama konsumen Indonesia pada kuartal II tahun ini. Persentase konsumen yang mengkhawatirkan keadaan ekonomi meningkat pada kuartal ini menjadi 30 persen dari 26 persen di kuartal keempat 2016 lalu. 

Meski berada di urutan kedua, kekhawatiran akan toleransi antarumat beragama menurun, dengan 22 persen dibandingkan dengan 25 persen di kuartal sebelumnya. Kekhawatiran konsumen akan stabilitas politik juga menurun cukup signifikan dari 25 persen di kuartal IV tahun lalu menjadi 20 persen pada kuartal II tahun ini. 

Sementara itu pada kuartal ini, kekhawatiran akan ancaman terorisme justru meningkat menjadi 18 persen dari 13 persen pada kuartal IV 2016. Kemudian kekhawatiran akan kesejahteraan dan kebahagiaan orangtua muncul pada kuartal ini yang dinyatakan oleh para konsumen Indonesia sebesar 15 persen. 

Terkait penghematan biaya rumah tangga pada kuartal ini, 45 persen konsumen online Indonesia memilih mengurangi hiburan di luar rumah. 44 persen konsumen mengatakan mereka mengurangi berbelanja baju baru, dan 40 persen mengurangi biaya untuk berlibur. 

Sebagai informasi, Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions dilaksanakan pada 20 Mei hingga 10 Juni 2017, dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen online di 63 negara. Meskipun metode survei online dapat menjangkau skala yang besar secara global, survei ini hanya memberikan perspektif dari kebiasaan pengguna internet, bukan populasi total.  (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya