Apa Untungnya Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali 2018?

Persiapan pertemuan IMF dan Bank Dunia tahun depan
Sumber :
  • Bobby Andalan/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pertemuan tahunan Internasional Moneter Found-World Bank, atau IMF-WB, akan digelar tahun depan di Bali. Meski begitu, persiapan sudah dilakukan sejak kini. 

Bank Dunia dan IMF Berlomba Suntik Dana Miliaran Dolar ke Ukraina

Kepala Task force IMF-WB Annual Meeting 2018, Peter Jacobs menjelaskan, acara yang digelar pada 9-14 Oktober 2018 itu akan dihadiri oleh 15 ribu delegasi dari seluruh dunia. 

"Ada 15 ribu peserta dari 189 negara anggota IMF dan World Bank. Juga akan dihadiri oleh sekitar 1.500 jurnalis dari berbagai media," kata Peter pada acara temu media yang digelar di Nusa Dua, Jumat 25 Agustus 2017.

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Menurutnya, pertemuan ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk promosi investasi. Sehingga, arus modal asing bisa deras membanjiri perekonomian Indonesia. 

"Ini sangat tepat kita sampaikan ke dunia bahwa perekonomian kita progresif, perekonomian reformasi yang punya daya tahan, ekonomi Syariah-nya modern dan digital economic," papar dia.

Bantu Kembangkan Program JKN, Bank Dunia Kasih Pinjaman RI US$400 Juta

Di sisi lain, Chairman of Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana menuturkan, pemerintah akan mengucurkan dana sekira Rp1 triliun untuk perbaikan infrastruktur di Bali. Ia memprediksi, pertemuan tersebut akan mendatangkan keuntungan bagi pariwisata Bali senilai US$90juta, atau setara dengan Rp1,18 trilun (kurs Rp13,136 per dolar). 

Dengan rincian merinci, akan ada pesanan kamar di kawasan Nusa Dua, Sawangan, Jimbaran, Tanjung Benoa dan Uluwatu sebanyak 13.500 kamar.

"Harga kamarnya per malam di daerah ini adalah US$600 dikali 10 malam yakni US$81 juta," jelasnya.

Sementara itu, di kawasan Kuta, Seminyak, Sanur, dan Ubud akan ada pesanan sekitar 4.500 kamar, di mana harga kamarnya yakni US$200 per malam. "Dikali 10 malam, sama dengan US$9 juta," katanya.

Jumlah itu baru hanya dari pesanan kamar, belum ditambah dengan pengeluaran yang dirogoh masing-masing delegasi untuk cinderamata. 

"Satu orang delegasi itu kira-kira mengeluarkan sekitar Rp65 juta untuk kamar per harinya. Itu belum ditambah yang lain. Mungkin sekitar Rp100 juta per hari uang yang akan ke luar dari masing-masing delegasi selama acara itu berlangsung," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya