Neraca Pembayaran Indonesia Surplus US$7 Miliar 

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Gedung KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Bank Indonesia memperkirakan neraca pembayaran Indonesia pada tahun ini berada di kisaran US$7 miliar. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan capaian neraca pembayaran Indonesia pada tahun lalu yang mencapai US$12 miliar.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

“Kami perkirakan neraca pembayaran di 2017 ada di kisaran US$7 miliar,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, di Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.

Agus menjelaskan, tingginya surplus neraca pembayaran pada tahun lalu memang tak lepas dari derasnya aliran dana yang berasal dari program amnesti pajak. Sementara pada tahuh ini, kucuran dari program tersebut hanya berdampak pada tiga bulan pertama.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Meski demikian, secara garis besar, bank sentral memandang surplus neraca pembayaran domestik masih relatif baik. Mantan Menteri Keuangan itu pun meyakini, aliran modal yang masuk pada tahun ini tetap menggeliat, meski tidak sederas tahun lalu. “US$7 miliar baik dalam hal banyak capital, dan financial account kita baik,” kata Agus.

Sebagai informasi, neraca pembayaran Indonesia pada kuartal kedua tahun ini berhasil mencatatkan surplus US$700 juta, ditopang dari surplus transaksi modal dan finansial yang lebih besar dari defisit transaksi berjalan. Surplus tersebut, membuat cadangan devisa Indonesia meningkat.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Surplus juga didukung oleh kepercayaan para investor terhadap perekonomian domestik, seiring pencapaian peringkat layak investasi yang didapatkan Indonesia. Secara garis besar, perkembangan neraca pembayaran Indonesia pada kuartal kedua menunjukkan terpeliharanya keseimbangan ekonomi nasional.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022