Meski Tersandung Korupsi, Pelabuhan Wanasari Terus Dibangun

Menteri Perhubungan Budi Karya saat groundbreking pelabuhan Wanasari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

VIVA.co.id – Meski sempat tersandung kasus korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar Rp11 miliar, pembangunan Pelabuhan Warnasari dilanjutkan oleh Pemerintah Kota Cilegon. Bahkan, hari ini peletakan batu pertama dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Jokowi Pantau Ekspor Mobil di Pelabuhan Patimban Hari Ini

"Pemkot Cilegon dan PT Bosowa telah MoU pada Februari 2017 lalu. Kami yakin, dengan kerja sama yang telah terjalin akan menjadikan Pelabuhan Warnasari sebagai pelabuhan multi purpose," jelas Wali Kota Cilegon, Iman Ariyadi, usai groundbreaking Pelabuhan Warnasari, Kota Cilegon, Rabu 30 Agustus 2017.

Pelabuhan Cilegon Mandiri Bosowa Warnasari (CMBW), atau yang akrab disebut Pelabuhan Warnasari yang berada di dalam kawasan industri Krakatau industrial Estate Cilegon (KIEC) ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.

Cara Kemenhub Tingkatkan Kualitas SDM Inaportnet di Pelabuhan

Pelabuhan yang dikerjakan secara joint venture antara PT Pelabuhan Cilegon Mandiri selaku BUMD Kota Cilegon dengan kepemilikan saham 52 persen bersama PT Bosowa Bandar Indonesia dengan kepemilikan saham 49 persen ini berdiri di atas lahan seluas 45 hektare dan akan dioperasikan oleh PT Pelindo II.

"Pelabuhan ini juga akan mendukung program Kemenhub, agar pelabuhan daerah di Indonesia menjadi pelabuhan terpadu. (Dirintis) Sejak awal Otda berlaku pada 2000'an," jelasnya.

TUKS Bukit Asam di Pelabuhan Tarahan Resmi Terapkan Inaportnet

Pelabuhan tersebut akan menjadi lokasi bongkar muat pelabuhan curah kering, curah cair, dan curah lepas yang memiliki kedalaman laut pada dermaganya mencapai 20 meter.

Pembangunan Pelabuhan Warnasari saat ini, merupakan tahap satu yang meliputi pembangunan trestel 1.090 meter x 15 meter dengan struktur deck on pile, Jetty 280 meter x 40 meter untuk curah kering dengan struktur deck on pile, Jetty 470 meter x 15 meter untuk curah cair dengan struktur deck on pile.

Selain itu, ada gudang tertutup dengan kapasitas 500 ribu metrik ton dilengkapi konveyor, jembatan timbang sebanyak empat unit dengan kapasitas masing-masing 120 ton, tangki timbun dengan kapasitas 500 ribu kilo liter dilengkapi dengan instalasi pompa dan perpipaan, dilengkapi dengan flow meter, jalan akses sepanjang 3.000 meter dengan lebar 26 meter, luas perkantoran 1,5 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp2 triliun.

Pembangunan Pelabuhan Warnasari pernah meramaikan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi atas tragedi korupsi yang melibatkan mantan Wali Kota Cilegon, Aat Syafaat (alm) yang notabene ayah dari Wali Kota Cilegon sekarang, Iman Ariyadi.

Aat terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara sebesar Rp11 miliar, saat membangun tiang pancang Dermaga Pelabuhan Kubangsari, yang dikerjakan PT Galih Medan Perkasa (GMP) sebagai pemenang tender.

PT GMP dinyatakan sebagai pemenang tender, karena mendapat nilai tertinggi dalam evaluasi administrasi dan teknis terhadap 240 peserta lelang pembangunan Pelabuhan Kubangsari yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Aat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut sejak 23 April 2012. Pembangunan dermaga tersebut menggunakan dana tahun anggaran 2005-2010.

Atas perbuatannya, Aat Syafa'at diancam dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 ayat 1KUHP, karena telah menyalahgunakan kewenangan sebagai pejabat pemerintah.

Kasus itu bermula, saat Pemkot Cilegon menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel berkaitan tukar guling lahan untuk pembangunan pabrik Krakatau Posco dan dermaga Kota Cilegon.

Dalam pelaksanaannya, lahan di Kelurahan Kubangsari seluas 65 hektare yang sudah dibangun dermaga untuk bersandar kapal, diserahkan oleh Pemkot Cilegon kepada PT Krakatau Steel, untuk pembangunan Krakatau Posco.

Sebaliknya, PT Krakatau Steel menyerahkan lahan seluas 45 hektare yang terletak Kelurahan Warnasari kepada Pemkot Cilegon, untuk digunakan sebagai pembangunan dermaga Kota Cilegon. PT Krakatau Steel, bahkan membayar uang ganti kerugian terhadap fasilitas dermaga yang sudah sempat dibangun di lahan itu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya