RI Jadi Tuan Rumah Pertemuan Konferensi Museum Bank Sentral

Pertemuan Pejabat Bank Sentral.
Sumber :
  • Chandra G.A/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi XXIV International Committe for Money and Banking Museum 2017. Rencananya, ajang yang nantinya akan dihadiri oleh lebih dari 20 negara itu akan dihelat pada 3-6 September 2017 di Museum Bank Indonesia.

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

“BI akan menjadi tuan rumah akan menandai kali kedua penyelenggaraan konferensi tersebut di kawasan Asia Pasifik, setelah yang sebelumnya diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok pada 2010,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.

ICOMON merupakan komite internasional yang beranggotakan museum numismatik bank sentral, atau museum uang dan museum institusi atau lembaga keuangan lainnya. Setidaknya, lebih dari 20 negara yang berpartisipasi, mulai dari museum bank sentral sampai dengan museum non bank sentral.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

ICOMON merupakan bagian dari dewan museum internasional yang berdiri sejak 1946, dan memiliki lebih dari 30 ribu anggota dari 136 negara. Konferensi internasional ini, kata Agusman, diselenggarakan sebagai wadah untuk meningkatkan kawasan pada anggota ICOMON, sekaligus ajang berbagi. 

“Dengan anggota dari seluruh penjuru dunia, ICOMON menyediakan forum untuk berbagi keahlian dan pengalaman terkait isu yang dihadapi museum nurismatik, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan museum,” katanya.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Konferensi tahunan ICOMON telah dilaksanakan sejak 1994, dengan mengusung berbagai tema terkait pengembangan museum uang dan perbankan. Penyelenggaraan konferensi tahunan dilakukan secara bergantian di negara-negara yang menjadi anggota ICOMON.

Tahun ini, tema yang diusung “Money & Banking Museums: From Display to Engagement”. Melalui tema tersebut, BI berkeinginan mengangkat peran museum, untuk membentuk keterlibatan masyarakat dan rasa kebanggaan terhadap mata uang maupun kebijakan. 

"Event ini diharapkan membuka prospek Pariwisata budaya dan museum bagi Indonesia di mata dunia. Untuk diketahui pengunjung Museum BI sendiri rata-rata mencapai 230 ribu orang setiap tahunnya," kata Agusman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya