Lebih Realistis, BI Patok Ekonomi RI 2018 Tumbuh 5,26 Persen

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada di kisaran 5,26 persen. Proyeksi tersebut lebih rendah dari target dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 sebesar 5,4 persen.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

“Produk domestik bruto 2018 sebesar 5,26 persen,” kata Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin 11 September 2017.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kesempatan yang sama pun mengaku masih meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan mencapai 5,4 persen, atau sesuai target yang ditetapkan. Meski demikian, ada beberapa syarat utama untuk merealisasikan target tersebut.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

“Kami anggap 5,4 persen masih bisa dicapai, tapi upayanya akan sangat ekstra keras,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati.

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni pertumbuhan kredit perbankan harus berada di kisaran 11-15 persen. Selain itu, gelontoran belanja modal yang dikeluarkan Badan Usaha Milik Negara pun harus semakin menggeliat.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Kemudian, lanjut Ani, pertumbuhan pasar modal harus berada di kisaran 10-15 persen. Sementara yang terakhir, pembentukan modal tetap bruto atau investasi, baik itu yang berasal dari penanaman modal dalam negeri dan asing, bisa tumbuh di angka 17-19 persen.

“Konsumsi harus di atas lima persen, yaitu 5,1 persen. Ini prasyarat pertumbuhan ekonomi 5,4 persen bisa tercapai di 2018,” katanya.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022