Atasi Timpang, Jakarta Perlu Berbagi Peran dengan Tangerang

Pesawat Angkatan Udara Republik Indonesia di Monumen Nasional
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Kompleksnya beban yang diemban Jakarta selama ini ternyata bisa diatasi dengan berbagi peran dengan daerah-daerah sekitar. Salah satunya adalah kota Tangerang yang bisa menjadi mitra strategis dari Ibu Kota.

Haru, Maxime Bouttier Ungkap Kebaikan Luna Maya untuk Keluarganya

Ketimpangan pendapatan daerah yang terjadi saat ini tentunya juga bisa cepat diminimalisir dengan menggali potensi daerah sekitar, sehingga kota seperti Tangerang bisa mengisi kekosongan tersebut.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan adanya kekosongan dari beratnya beban Jakarta tentunya bisa dialihkan dengan mendorong Kota Tangerang.

Anies: Ketimpangan di Indonesia Tidak Bisa Dibiarkan, Ekstrem!

Sebab, menurut dia, Tangerang kini telah menjadi kota metropolitan yang berpotensi menjadi mitra Jakarta. Namun, Tangerang tidak boleh di bawah bayang-bayang Jakarta dan harus bisa menjadi mitra kolaborasi di banyak hal.

"Pengembangan sistem transportasi kereta api bandara saat ini dapat menjadi pintu masuk bagi Tangerang untuk bertransformasi menjadi kota kelas dunia," jelas Yayat dalam keterangannya, Rabu 13 September 2017.

Warga Jakarta Mesti Cetak Ulang KTP Gegara Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur

Ia mengungkapkan, memiliki konektivitas transportasi yang baik dapat membuka potensi bagi Tangerang guna memaksimalkan pertumbuhan potensi-potensi daerahnya di berbagai sektor.

“Tangerang itu punya potensi, ketika transportasi dikembangkan. Adanya KA Bandara, Tangerang punya kemampuan untuk mengelola stasiun-stasiun yang dilewatinya. Bisa saja nanti stasiun Tangerang itu ada transit oriented development (TOD) bukan sekadar sebagai lintasan dari Jakarta saja,” jelasnya.

Secara jangka panjang, lanjut Yayat, Tangerang juga dapat berkembang menjadi kota terintegrasi yang mampu menjawab kebutuhan Jakarta dan menyelesaikan kesulitan-kesulitannya.

Selain itu, Tangerang dapat menjadi kota mandiri kelas dunia sekaligus gerbang transit yang berikan kemudahan akses ke pusat bisnis di daerah termasuk sinergi terkait pengembangan permukiman, perkantoran, hingga pusat komersial dan industri.

Dia juga meyakini dengan adanya pembangunan Kota Tangerang yang terintegrasi mampu mengurangi kepadatan di Ibu Kota karena waktu tempuh ke pusat jantung ekonomi Indonesia dapat dilakukan dalam 30 menit.

Potensi Industri Kreatif Cukup Besar

Sementara itu, Yayat juga menilai potensi Kota Tangerang untuk dikembangkan sebagai high tech industry dengan berbagai industri kreatif di dalamnya cukup besar.

Pengembangan kota bisa juga berupa pergudangan yang dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga pelaku bisnis tidak lagi pusing mencari toko di tengah maraknya industri logistik Indonesia.

“Ketika Tangerang bisa menyediakan tempat usaha bagi industri ekonomi kreatif dengan pusat perdagangan itu sangat luar biasa," tegas Yayat.

Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Poppy Savitri mengungkapkan pihaknya tengah melakukan edukasi industri kreatif di daerah-daerah dengan mengirimkan ahli-ahli di bidangnya untuk menggali potensi yang dimiliki daerah-daerah di seluruh Indonesia termasuk Tangerang.

Dia mengungkapkan untuk mengembangkan suatu daerah perlu dilakukan riset mendalam guna melihat lebih jauh potensi apa yang dimiliki daerah tersebut.

“Misalnya daerah itu unggul di batik sehingga kirim desainer-desainer, lalu daerah lain unggul di batu bara tapi yang mengelola yang bukan masyarakat sehingga mereka tetap tidak maju. Untuk itu perlu dicari potensi lain yang ada mulai dari sumber daya manusia hingga alamnya,” terangnya.

Dia juga menambahkan potensi yang ada itu dapat membangun ekosistem berkesinambungan sehingga ada benang merah yang menyatukan semuanya dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

“Jadi mereka tidak perlu ke Jakarta tapi bisa dilakukan di daerahnya sendiri sehingga sistem yang dibangun bisa berjalan seterusnya sehingga masyarakat merasa memiliki agar dapat menjaga ekosistem yang diciptakannya itu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya