Bandara Kertajati Bakal Urai Kepadatan di Soekarno-Hatta

Menteri Perhubungan Tinjau Bandara Kertajati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Pemerintah pusat memberi perhatian khusus dalam proses pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah dua kali meninjau proses pembangunan bandara itu untuk memastikan pembangunannya berjalan lancar. 

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Kemarin, Rabu, 13 September 2017, kesepakatan kerja sama antara pemerintah dan swasta terkait investasi dan operasi Bandara Kertajati, Jawa Barat, telah ditandatangani di kantor Menko Kemaritiman RI. Dengan harapan, proses pembangunannya dapat dipercepat, sehingga bisa beroperasi pada pertengahan tahun depan. 

"Semula Bandara Kertajati ini secara konsep keberadaannya menjadi silang pendapat antara perencana kota, Pemda Jabar dan pemerintah pusat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dikutip dari keterangannya, Kamis, 14 September 2017.

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

Dengan adanya bandara ini, menurut Agus, pengguna moda transportasi udara di Jakarta dan sekitarnya, tidak akan terfokus pada satu bandara yaitu Soekarno-Hatta. Warga di timur Jakarta tidak perlu lagi menerobos kemacetan dan berdesakan di Bandara Soetta saat musim liburan, karena bisa menggunakan Bandara Kertajati sebagai alternatif. 

Hal itu dimungkinkan karena bandara ini dapat menampung pesawat jet berbadan lebar. Dengan begitu, pemberangkatan jemaah haji dari Jawa Barat dan sekitar, tahun depan juga akan ditampung di bandara ini. Tidak perlu harus ke Halim maupun Cengkareng.

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

"Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka ini setelah beroperasi akan dapat mengurangi kepadatan arus penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang saat ini aktivitasnya luar biasa sibuknya," ujar Agus.

Agus menjelaskan, Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Kementerian Perhubungan untuk memperpanjang runway Bandara Kertajati dari 2.500 meter yang telah dirampungkan pada 2017, menjadi 3.000 x 60 meter pada tahun berikutnya. Hal itu dilakukan demi memberikan kemudahan para jemaah haji, khususnya Provinsi Jawa Barat ini,

Dengan dimensi landasan pacu tersebut, pesawat penumpang terbesar di dunia Airbus A 380 saja akan bisa mendarat di Kertajati. Pesawat dua lantai ini bisa menampung 850 penumpang.

"Untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang, luas terminal Kertajati didesain 96 ribu meter persegi, sehingga sanggup menampung sampai 10 juta orang per tahun. Maka Bandara Kertajati sanggup menekan kepadatan Bandara Soekarno-Hatta dan memberikan kemudahan dalam ibadah haji dan umrah bagi masyarakat luas Jawa Barat," ujar Agus.

Pada tahap awal pengoperasiannya nanti, Bandara Kertajati akan melayani 14 rute, yakni 10 rute domestik dan empat rute internasional. Rute internasional yang akan dilayani yaitu ke Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Menurutnya, Arab Saudi mendapatkan prioritas karena bisa mengurangi kepadatan Soetta, khususnya pada musim haji maupun umrah. Data dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi tercatat ada 875.958 warga negara Indonesia yang melakukan umrah di tahun ini.  

"Inilah salah satu bukti rasa kadeudeuh (kecintaan) Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Jawa Barat," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya