Top Up e-Money di Indomaret Kena Biaya, Ini Penjelasannya

Ilustrasi e-Money.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Adanya perbedaan biaya isi ulang uang elektronik di mitra bank penerbit seperti convenicence store atau halte bus, menjadi alasan bank sentral berencana menerbitkan aturan batas atas dan bawah biaya top up. Dengan adanya batasan itu, maka seluruh pemangku kepentingan terkait bisa menerapkan tarif yang sama.

Tarif QRIS Harus Ditunda, Gus Imin: UMKM Baru Bangkit

Lantas, kenapa pengisian ulang uang elektronik di luar fasilitas bank penerbit justru dikenakan biaya?

“(Isi ulang) di ATM (anjungan tunai mandiri) bank tidak di-charge. Kalau vendor lain, seperti Indomaret itu kan menggunakan infrastruktur mereka. Intinya ada pihak ketiga. Pihak nasabah, penyedia jasa, dan perbankan,” kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Jakarta, Selasa, 19 September 2017.

Keseruan Bertransaksi Non Tunai Menggunakan QRIS BNI Mobile Banking di BNI Java Jazz Festival 2023

“Ada namanya m-cash, mesin untuk top up. (mitra penerbit) jualannya itu. Jadi kalau punya cash, kemudian dimasukin e-Money. Dia butuh investasi itu. Si pihak penyelenggara ini di luar perbankan,” lanjut Kartika.

Kartika menegaskan, selama ini para pengguna uang elektronik yang ingin mengisi ulang dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Mandiri tidak dikenakan biaya. Namun untuk mitra penerbit, memang diakui akan dikenakan biaya yang relatif berbeda-beda.

Prioritaskan Layanan Prima, Transaksi Non Tunai Makin Diandalkan

“Yang jadi perhatian infrastruktur orang lain. Seperti Indomaret, dia punya mesin top up. Infrastruktur perbankan tidak ada isu. Pasti akan kita bebaskan,” ujarnya. (ase)

Peluncuran Mandiri Contactless Solution

Dorong Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Pamer Layanan Mandiri Contactless

Bank Mandiri secara konsisten terus meningkatkan pemanfaatan transaksi non-tunai untuk mendorong efisiensi dan kenyamanan layanan digital nasabah.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2023