5 Tips Pinjamkan Uang Agar Kerabat Tak Retak

Ilustrasi sahabat.
Sumber :
  • Pixabay/Foundry

VIVA.co.id – Meminjam uang adalah pilihan yang tepat jika keadaan finansial sedang memburuk. Namun, apa jadinya jika yang meminjam uang adalah kerabat? Apakah Anda akan memberikannya atau tidak? 

Marshanda Blak-blakan Ngaku Kesulitan Keuangan Hingga Ngutang untuk Pengobatan

Menolak permintaan kerabat sangatlah sulit. Apalagi jika dirinya merupakan kerabat sejak kecil dulu. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum meminjamkan uang kepada kerabat.

Agar hubungan pertemanan tidak rusak akibat uang, coba pertimbangkan beberapa hal ini seperti yang diulas Cermati.com.

Sempat Kesulitan Ekonomi, Jeje Slebew Blak-blakan Soal Keuangannya

1. Mengetahui kondisi finansial

Siapa sih yang tega melihat temannya kesusahan? Hanya sedikit orang yang benar-benar tega. Anda yang tak tahan melihat orang kesusahan pasti akan menolong orang tersebut. Apalagi jika Anda memiliki kemurahan hati untuk mengulurkan bantuan. Jika teman sedang kesulitan dalam finansial, akankah Anda menolongnya?

Jessica Iskandar Alami Masalah Keuangan, Begini Reaksi Nia Ramadhani

Apabila Anda memiliki uang lebih, tak salah jika meminjamkannya kepada kerabat. Lagi pula, uang tersebut akan dibayarkan jika tenggang waktunya telah tiba. Namun, bagi Anda yang kekurangan atau hidup pas-pasan, sebaiknya memikirkan ulang perihal meminjamkan uang ini. 

Jangan sampai rasa iba membuat Anda menderita tak punya uang. Jika tak sanggup, jelaskan kepada kerabat keadaan sejujurnya. Jangan terlalu memaksakan diri, yang berujung semakin buruknya keadaan finansial.

2. Mengetahui tujuan kerabat meminjam uang

Selain mengetahui kondisi finansial, Anda juga perlu mengetahui tujuan kerabat meminjam uang kepada Anda. Jika tujuannya untuk membuka bisnis, boleh saja meminjamkan sejumlah uang kepadanya. 

Lain halnya jika tujuannya untuk membayar utang. Ini tandanya kerabat memiliki utang di sana-sini dan berusaha mencari celah untuk membayar sebagian utang yang sudah jatuh tempo.

Hal ini terlihat sangat sederhana, namun kalau tidak diperhatikan, Anda akan menelan dampaknya. Dengan mengetahui tujuan, Anda juga semakin bisa untuk memperkirakan berapa jumlah yang akan dipinjamkan. 

Jangan sampai terlalu royal memberi. Jika terlalu royal, yang ada kerabat malah terlena dan menjadikan Anda sebagai gudang pinjaman uang.

3. Menetapkan tanggal pembayaran

Selanjutnya adalah menetapkan tanggal pembayaran. Tenggang waktu yang diberikan haruslah sesuai dengan nominal yang dipinjamkan. 

Jika nominalnya besar, tenggang waktunya juga pasti lebih lama. Berbeda jika nominalnya sedikit, waktu membayarnya pun singkat. Tanggal pembayaran ini bisa didiskusikan dengan kerabat. Penetapan tanggal jatuh tempo sebaiknya dihitung saat uang tersebut diserahkan.

4. Menetapkan sanksi keterlambatan

Meskipun dia kerabat dekat, yang namanya janji haruslah ditepati. Termasuk dalam hal pembayaran utang. Sebelum menyerahkan uang, tanyakan kepada kerabat, sanksi apa yang akan diberikan jika pembayarannya terlambat. 

Jika ia tidak menemukan ide, Anda saja yang menetapkan sanksi. Sanksi yang diberikan meliputi tiga peringatan, yaitu peringatan 1, 2, dan 3. Jika kerabat selalu mengabaikan peringatan, Anda harus bertindak tegas. 

Di sini, Anda bukan berusaha untuk menjadi orang jahat bagi kerabat sendiri, melainkan untuk melatih dirinya agar selalu menepati janji. Kerabat yang baik adalah kerabat yang mengajarkan kepada kebaikan.

5. Adanya barang yang menjadi jaminan

“Rambut sama hitam, tapi hati siapa yang tahu” pepatah tersebut patut dijadikan sebagai prinsip dalam hidup. Di dunia ini, hanya sedikit orang yang harusnya kita percayai. 

Kepercayaan yang diberikan pun tak diperoleh semudah mengucapkan “Hi” ketika bertemu. Saat uang yang dipinjam jumlah sangat besar, tak ada salahnya jika meminta sesuatu untuk dijadikan jaminan.

Kondisi ekonomi seseorang tidak bisa ditebak. Bisa saja hari ini hidupnya makmur, dua tahun kemudian bangkrut. Sebagai langkah antisipasi, mintalah jaminan yang nilainya setara dengan uang yang dipinjamkan. 

Hal ini sangat berguna jika sewaktu-waktu kerabat berusaha lari dari utang atau tidak sanggup untuk membayarnya. Setidaknya, Anda telah memiliki aset yang bisa digunakan untuk melunasi sebagian dari nominal utang tersebut.

Tetap berhati-hati 

Meminjamkan uang kepada orang termasuk perbuatan yang terpuji. Terlebih lagi jika Anda tidak membebankan bunga kepada si peminjam.

Namun, berhati-hati dalam hidup sangatlah diperlukan, terutama saat meminjamkan uang. Jangan sampai Anda meminjamkan uang pada stranger. Yang ada, uang Anda malah dibawa kabur olehnya. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya