Pemerintah dan BI Putar Otak Cari Pembiayaan Infrastruktur

Ilustrasi/Pembangunan di sektor infrastruktur.
Sumber :
  • REUTERS/Lucky R./Antara Foto

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pada hari ini, Jumat 6 Oktober 2017 menggelar pertemuan tertutup. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Radius Prawiro, kompleks BI, Jakarta.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Pantauan VIVA.co.id, pertemuan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB itu membahas mengenai kondisi ekonomi terkini. Selain itu, ketiga pejabat keuangan negara tersebut membahas alternatif pembiayaan dalam mempercepat pembangunan.

“Jadi kami akan melibatkan banyak masyarakat dan investor swasta dalam pembiayaan. Pendalaman pasar juga akan dilakukan,” kata Darmin, saat ditemui di kompleks BI, Jakarta, Jumat 6 Oktober 2017.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Nantinya, alternatif pembiayaan infrastruktur tersebut bisa digunakan untuk proyek-proyek green field (proyek baru) maupun proyek brown field (proyek yang sedang berlangsung). Namun, pemerintah masih mengkaji akan menggunakan jenis instrumen apa untuk alternatif pembiayaan.

“Kami lebih banyak bicarakan yang sudah siap, dan perlu dikembangkan serta didorong. Supaya lebih banyak pilihan untuk pembiayaan infrastruktur, baik yang green field dan brown field,” katanya.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Mantan direktur jenderal Pajak itu menyadari, pembangunan infrastruktur tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada kas keuangan negara. Karena itu, diharapkan ada peran serta dari pemangku kepentingan terkait untuk berkontribusi dalam pembangunan.

“Fokus kami lebih kepada yang praktis. Instrumen apa saja yang didorong dan dikembangkan, sehingga APBN tidak terlalu besar,” tuturnya.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022