INDEF: Tak Ada Jaminan Ekonomi Bergeliat Tahun Depan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berpendapat, tantangan pemerintah untuk menggenjot perekonomian tahun depan masih dibayangi ketidakpastian. Pemerintah pun diharapkan bisa bersikap realistis menyikapi hal tersebut.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di level 5,4 persen sesuai yang dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018, tidak mudah dicapai di tahun politik 2018

“Meskipun sejatinya itu tidak mustahil,” kata Enny, dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 18 Oktober 2017.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Enny menjelaskan, Pemilihan Kepala Daerah serentak yang digelar di 171 daerah tahun depan memang akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun, seretnya penerimaan negara kas negara tentu menjadi kekhawatiran bagi dunia usaha untuk ekspansi. “Sangat mungkin yang terjadi adalah keadaan wait and see,” katanya.

Menurut Enny, dunia usaha menanti kepastian terpilihnya pemimpin baru atau incumbent di berbagai daerah. Karena itu, geliat perekonomian nasional baru akan terasa di semester kedua tahun depan.

Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2022 Dapat Tercapai Jika...

“Tidak ada jaminan pula di semester kedua 2018 akan ada akselerasi, seiring kontestasi Pilpres yang akan segera digelar,” katanya. (mus)
 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022