Seberapa Besar Peran Proyek Pemerintah Dorong Ekonomi?

Ilustrasi/Pembangunan di sektor infrastruktur.
Sumber :
  • REUTERS/Lucky R./Antara Foto

VIVA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat, dampak pembangunan infrastruktur pada tahun ini dan tahun depan masing-masing bisa mencapai 1,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Realisasi tersebut, berasal dari pembangunan konstruksi dan biaya operasional pada tahun tersebut.

Bappenas Bocorkan Asumsi Makro APBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,6 Persen

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Wismana Adi Suryabrata, mengungkapkan, apabila semua proyek yang ditargetkan konstruksi tahun ini dan tahun depan bisa berjalan dengan optimal, maka dampak terhadap produk domestik bruto secara total bisa mencapai 1,5 persen.

“Kalau hitung-hitungan sederhana, kontribusi dari alokasi kita (APBN) untuk konstruksi sekitar satu persen. Alokasi untuk operasional, itu sekitar 0,3-0,5 persen. Kalau bisa terlaksana semua, bisa 1,5 persen,” kata Wismana saat berbincang dengan VIVA.co.id, di Jakarta, Rabu 25 Oktober 2017.

Bappenas Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Aktif Dorong Kebijakan Sadar Risiko

Wismana menjelaskan, kontribusi tersebut bisa saja semakin bertambah di masa depan, seiring dengan minat investasi yang masuk ke Indonesia. Kas keuangan negara yang selama ini digelontorkan untuk mempercepat pembangunan, diharapkan dapat mengundang investasi masuk ke sejumlah proyek.

“Jadi arahnya diharapkan, dari membangun, nanti bisa mendorong investasi. Jadi pertama, multiplier effect pada tahun tersebut akan ada, kedua tentu dalam jangka panjang akan lebih besar,” ujarnya.

Prabowo Kenang Perjuangan Bersama Ginandjar Kartasasmita Atasi Persoalan Papua

Menurut Wismana, dampak pembangunan tersebut pun bisa saja bergeser ke tahun-tahun berikutnya, sejalan dengan progres proyek pembangunan. Namun pada akhirnya, pembangunan yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir bisa menjadi penopang perekonomian ke depan.

“Jadi ada efek langsung, dan efek jangka menengah. Kalau ada leg-nya, dia akan mendorong investasi pada tahun berikutnya,” ujarnya.

Ilustrasi pendaftar Kartu Prakerja.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Transisi ekonomi hijau di Indonesia menghadirkan kebutuhan baru di sektor tenaga kerja yang ramah lingkungan atau green job.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024