Tantangan Jokowi Genjot Ekonomi 5,4 Persen Tahun Depan

Presiden Joko Widodo saat meresmikan KEK Mandalika
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun depan di angka 5,4 persen tidak semudah yang dipikirkan. Tahun politik, serta penyatuan visi misi antara pemerintah pusat dan daerah adalah sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemerintah untuk mencapai target tersebut.

Usai Rusuh 22 Mei, Aktivitas di Perbelanjaan Sarinah Mulai Normal

Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede menilai, target pertumbuhan ekonomi yang disepakati pemerintah tahun depan masih realistis, tanpa menghilangkan rasa optimisme. Proyeksi tersebut pun diharapkan dapat menjadi sentimen positif bagi para pelaku usaha.

“Optimis, tapi masih realistis dibandingkan beberapa tahun yang lalu,” kata Josua, saat berbincang dengan VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.

Ekonomi Masih Kuat Hadapi Tahun Politik, Ini Alasannya

Josua tak memungkiri, keyakinan pemerintah mematok angka pertumbuhan 5,4 persen memang sejalan dengan kondisi sejumlah indikator, salah satunya ekonomi makro nasional yang mulai membaik. Namun, ada beberapa hal yang tetap perlu diwaspadai pemerintah.

“Mulai tahun depan itu sudah ada Pilkada dan Pilpres, dan ini bisa menahan dunia usaha untuk melakukan ekspansi, dan menurunkan sentimen bisnis dan minat investasi,” katanya.

Sri Mulyani Tolak Anggapan Ekonomi RI Anut Liberalisme

Perpaduan visi dan misi pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah jelang tahun politik pun menjadi tantangan tersendiri. Menurut Josua, tanpa adanya harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, sulit untuk mengejar target di level tersebut.

“Jangan Presiden visinya A, pemerintah daerah maunya Z. Harus satu visi, terutama dari sisi belanja. Sekarang anggaran daerah masih parkir di BPD. Sehingga tidak efektif, dan mengena di sektor riil,” jelasnya. (one)
 

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan hasil survei.

LSI Denny JA: Ekonomi Rakyat Berada di Zona Merah

Kondisi ekonomi mereka jauh lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi.

img_title
VIVA.co.id
7 Juli 2020