Terima Mantan PM Jepang, Jokowi Bahas Tiga Proyek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Sumber :

VIVA – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Yasuo Fukuda, Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia dan juga mantan Perdana Menteri Negeri Matahari Terbit itu pada Jumat pagi tadi. Mereka membahas tiga proyek besar yang sudah dan akan direalisasikan oleh kedua negara.

Dukung UMKM Indonesia, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku diberi pesan oleh Jokowi untuk mengawal ketat proyek-proyek yang dibiayai Jepang ini, agar bisa cepat selesai. 

Salah satunya proyek kereta bawah tanah atau Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Tahap pertama sudah rampung, sementara tahap kedua masih pengerjaan, dan tahap ketiga dalam studi.

Dirut BRI Ungkap 2 Faktor yang Bisa Selamatkan Indonesia dari Resesi di 2023

Proyek lain yang dibicarakan Jokowi dan Fukuda adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya. Ini masih dipelajari kedua pihak.

“November nanti akan final studinya antara JICA (Japan International Cooperation Agency) dan BPPT (Padan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dan kali ini memang kita bahas secara intensif dengan Jepang agar berjalan cepat," jelas Budi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.

Sri Mulyani Ingatkan Risiko yang Intai Ekonomi Global, RI Siapkan Ini

Proyek Pelabuhan

Proyek Pelabuhan Patimban juga dibahas secara rinci oleh kedua negarawan itu, terlebih saat ini sudah masuk proses tender. Pengerjaannya ditargetkan mulai awal 2018 dan selesai 2019.

Budi menambahkan, sejauh ini tidak ada masalah yang serius dihadapi dalam proyek-proyek kerja sama dengan Jepang. Kendala justru masih seputar pengadaan lahan. 

"Saya pikir tidak ada suatu kendala yang besar. Adalah waktu yang harus kita manage dengan baik karena Patimban mungkin, mungkin saja kendalanya adalah (pembebasan) tanah. Tapi dengan perpres (Peraturan Pemerintah) dengan satu mekanisme yang baru ini itu praktis bisa terkontrol," jelasnya.

Begitu juga dengan MRT. Tahap ketiga nantinya yang menghubungkan antara barat-timur, juga kemungkinan akan terkendala dengan pembebasan lahan. Namun, dia meyakini itu semua akan bisa dilalui.

"Saya yakin dengan pengalaman kita ditahap awal praktis bisa kita kendalikan dengan baik," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya