Pengusaha AS Protes Banyak Aturan Bisnis RI Hambat Investasi

Pertemuan Bisnis Indonesia dan AS.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – American Chamber of Commerce (AmCham) Indonesia menyelenggarakan pertemuan tahunan US-Indonesia Investment Summit 2017. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin perusahaan Amerika dengan pemerintah kabinet kerja untuk membahas iklim usaha dan investasi nasional saat ini.  

Hati-hati, Simak 9 Tips Paling Efektif Agar Tak Tertipu Investasi Bodong

U.S Chamber dan Amcham menyusun laporan yang berjudul ‘The Big Picture: Indonesia's Pertnership with US Investors’. Laporan itu meninjau target pembangunan ekonomi Indonesia, kebijakan-kebijakan yang diambil untuk target tersebut, dan kendal yang menghambat pencapaian target. 

Presiden AmCham Indonesia Brian Arnold menilai, tidak ada yang meragukan potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar. Namun, kata dia, kurangnya kebijakan yang mendukung bisnis membuat Indonesia terkendala untuk merealisasikan potensi tersebut. 

BPS Sebut Seruan Boikot Produk Israel Tidak Signifikan Pengaruhi Kinerja Perdagangan

"Pemerintah Indonesia kerap menyatakan keinginan untuk menciptakan ekonomi yang terbuka, namun pada kenyataannya masih banyak peraturan-peraturan yang membatasi kegiatan investor asing di Indonesia," kata Brian di Jakarta, Kamis 2 November 2017. 

Selain itu, laporan ini juga menelaah target Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. 

Anies Ungkap Penyebab Investor Asing Enggan Masuk RI: Kita Punya Masalah, Jangan Ditutupi!

Di tempat yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan, Presiden Jokowi telah mengekspresikan kebijakan dengan cukup terbuka saat ini. Kebijakan yang baru dibuat, kata dia, akan dirasakan pada enam bulan ke depan.

"Saya harus berbagi, saya khawatir bahwa dalam tanda kutip, kesukseskan atau kestabilan makro kita akan mengarah pada kebijakan buruk. Saya terus terang saja, dalam pembuatan kebijakan ada kajian, kebijakan bekerja pada satu kekurangan," ujar dia.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. 

Sementara sejumlah menteri lainnya dijadwalkan hadir di sesi selanjutnya yakni mulai dari Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan sebagai penutup di sore nanti, akan hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya