- VIVA.co.id/Net
VIVA – Harga emas merangkak naik pada awal perdagangan hari ini, setelah jatuh lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya. Langkah AS memasukkan Korea Utara sebagai negara sponsor teroris, memberikan daya tarik tersendiri terhadap komoditas save haven tersebut.
Dilansir dari Reuters, Selasa 21 November 2017 harga emas di pasar spot internasional naik 0,2 persen ke level US$1.279 per ons. Angin segar itu berembus setelah pada sesi sebelumnya emas turun sekitar 1,4 persen, penurunan terbesar sejak 11 September.
Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan. Untuk pengiriman Desember, logam kuning AS naik 0,3 persen ke level US$1.278,6 per ons.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk pada hari ini tercatat turun Rp6.000 per gram dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Selasa 21 November 2017, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol sekitar Rp622 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali, atau buyback, Antam menetapkan harga Rp556 ribu per gram. Harga ini juga turun Rp5.000 per gram dari harga kemarin.
Berikut ini, harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp2,96 juta, 10 gram Rp5,88 juta, 25 gram Rp14,63 juta, dan 50 gram Rp29,21 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp58,37 juta, 250 gram Rp145,8 juta, dan emas 500 gram Rp291,3 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,33 juta dan Rp12,27 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran 2 dan 5 gram dibanderol Rp1,28 juta dan Rp3,04 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Hari ini, seluruh ukuran emas tersedia. (art)
