Pelebaran Kuala Tanjung, Inalum Investasi Ratusan Miliar

Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Induk Holding BUMN Tambang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), bakal memperlebar dermaga pelabuhan di Kuala Tanjung seluas 200 meter, dengan nilai investasi sebesar US$60 juta atau sekitar Rp811 miliar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi aluminium dan produk hilir.

Rampung 90 Persen, Pelabuhan Patimban Soft Launching November 2020

Direktur Umum dan SDM Inalum Carry Ef Mumbunan mengatakan, pihaknya bakal memulai mengembangkan pelabuhan ini pada 2018 mendatang. Diharapkan, perluasan dermaga ini dapat menampung kapal besar.

"Sehingga kapal besar seperti kapal berukuran 60 GT bisa bersandar di pelabuhan ini," ujar Carry di Port of Inalum (TUKS) Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa 5 Desember 2017.

Ini Cara Pertamina Antisipasi Ancaman di Fasilitas Kapal dan Pelabuhan

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan ini rencananya bakal dilakukan paralel dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x350 MW yang tentunya dalam rangka pengembangan pabrik peleburan Kuala Tanjung.

"Jadi ini paralel dengan proyek PLTU, kalau proyek sudah dapat lampu hijau. Apakah nanti PLTU di sini atau di mulut tambang," ujar dia.

Tinjau Pelabuhan Kali Adem, Menhub Cek Manifes Kapal

Dia menambahkan, pergerakan impor alumina dan distribusi produk di pelabuhan Kuala Tanjung cukup besar. Sehingga pelebaran dermaga memang sudah sangat dibutuhkan.

"Kalau misal lagi masuk, kapal besar banget dari Australia, bawa alumina. Sekali bawaan itu bisa 27 ribu ton, impor aluminanya," ujarnya. 

Ia pun menjelaskan, pada tahun 2017 Inalum menargetkan total kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton aluminium per tahun, dan melonjak menjadi sekitar 500 ribu ton pada tahun 2019 dan mencapai 1 juta ton pada 2022. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya