Pengadilan Putuskan Publik Bisa Menghina Politikus

Unjuk rasa di Kota Wina, Austria, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Heinz-Peter Bader

VIVA – Pengadilan Austria menggugurkan gugatan Ketua Partai Kebebasan Austria, Heinz-Christian Strache, atas kasus penghinaan kepada dirinya.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Keputusan ini pun menjadi sebuah rujukan di Austria. Bahwa kini publik bisa menghina atau mengkritisi para politikus mereka.

Menurut harian Telegraph, Minggu 4 Maret 2018. Dalam putusannya pengadilan menyebut bahwa publik memiliki hak untuk menyampaikan opini politik yang mungkin bernada provokatif, sebagai bagian fundamental kebebasan berekspresi.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Sebelumnya, kasus ini bermula ketika Stratche mengajukan aduan ke publik atas hinaan yang diberikan para aktivis. Ia membawa sebuah video yang berisi penghinaan kepada dirinya.

Namun demikian, pengadilan malah memutuskan lain. "Karena kita satu solidaritas dengan pengungsi dan umat Islam, maka kita katakan 'F**K Stratche," demikian seruan kelompok Left Now yang mengkritiknya. (ren)

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi
Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024