MBS Ramah ke Israel, Raja Salman Tegaskan Dukung Palestina

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Festival Janadriyah, Riyadh, Arab Saudi.
Sumber :
  • Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout

VIVA – Raja Salman menegaskan kembali dukungan Arab Saudi untuk negara Palestina, setelah sebelumnya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, alias MBS yang merupakan pewaris tahta Kerajaan Saudi mengatakan bahwa orang Israel berhak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri.

Raja Salman Ucapkan Selamat ke Prabowo jadi Presiden Terpilih: Semoga Sukses

Raja Salman menegaskan kembali, posisi Saudi terhadap masalah Palestina dan hak sah rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Pernyataan Raja Salman, langsung disambut baik oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ia memuji Raja Salman dan berterima kasih atas dukungannya.

Raja Salman Gelontorkan Rp12,5 Triliun untuk THR Fakir Miskin hingga Pengangguran di Saudi

"Presiden Abbas menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya atas dukungan terhadap rakyat Palestina, Yerusalem dan tempat-tempat sucinya," tulis pernyataan yang diterbitkan kantor berita Palestina, WAFA.

Abbas juga memuji Arab Saudi, karena terus mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota.

Wow, Raja Salman Sumbang 20 Ton Kurma dan 50 Alquran untuk Umat Muslim di Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam wawancara dengan majalah The Atlantic mengatakan, Israel memiliki hak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri. Hal ini merupakan tanda terbaru bahwa hubungan antara Arab dan Israel, kemungkinan semakin dekat.

"Saya yakin orang Palestina dan Israel, memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri. Tetapi, kita harus memiliki perjanjian damai untuk menjamin stabilitas bagi semua orang," kata Pangeran Mohammed dalam wawancara tersebut.

Diketahui bahwa Arab Saudi juga membuka wilayah udaranya untuk pertama kali bagi penerbangan komersial Israel pada lalu, yang dipuji pejabat Israel sebagai momen bersejarah bagi dua negara.

Sementara itu, November lalu, seorang anggota kabinet Israel mengungkapkan kontak terselubung dengan Arab Saudi. Pengakuan terkait transaksi rahasia ini sudah lama dirumorkan, namun masih disangkal oleh Saudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya