Ethiopian Airlines Buka Penerbangan Langsung ke Indonesia

Pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines
Sumber :
  • www.ethiopianairlines.com

VIVA – Maskapai Ethiopian Airlines untuk pertama kalinya akan membuka penerbangan langsung dari Indonesia ke Afrika tepatnya ke Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa. Pembukaan jalur penerbangan baru tersebut menjadi bentuk komitmen kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama terkait konektivitas untuk menunjang perekonomian.

Labuan Bajo Hingga Perth, Maskapai Ini Rilis 5 Rute Penerbangan Baru dari Jakarta

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, ketika Indonesia ingin meningkatkan hubungan dengan Afrika maka isu konektivitas menjadi suatu hal yang penting. Hal ini diungkapkan Retno saat bertemu dengan CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam di sela-sela acara Indonesia Africa Forum di Nusa Dua, Bali.

"Kesepakatan untuk melakukan penerbangan langsung dari Jakarta ke Addis Ababa merupakan suatu terobosan baru untuk mendukung kegiatan ekonomi Indonesia dan Afrika," kata Retno sebagaimana rilis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 11 April 2018.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Menurut Retno, kesepakatan baru ini tidak hanya menjadi terobosan namun juga menjadi awal babak baru relasi Indonesia dan Afrika. Indonesia ingin menjadikan Addis Ababa sebagai sebuah hub untuk memperkuat konektivitas di wilayah Afrika lainnya terutama di wilayah sub-sahara.

Selain itu, pejabat dari Afrika juga akan menjadikan Addis Ababa sebagai sebuah hub pelayanan visa untuk negara Afrika. Sehingga jika nantinya penerbangan langsung sudah beroperasi maka pengurusan visa negara-negara di sekitar Afrika bisa dilayani langsung di Addis Ababa.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

"Kalau ini dilakukan akan sangat baik sekali dan akan sangat membantu perjalanan-perjalanan kita," ujar Retno.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Imam Santosa mengatakan, pembukaan penerbangan langsung ke Addis Ababa ini akan dilakukan dalam waktu satu hingga dua bulan lagi.

"Tergantung kesiapan teknisnya. Umpamanya kalau bandara itu harus punya office, harus kerja sama katering, fasilitas bandara. Tapi begitu selesai, sudah bisa langsung terbang. Rencana penerbangan tiga kali seminggu," ujar Imam.  (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya