- REUTERS/Mohamad Torokman
VIVA – Militer Israel kembali bentrok dengan warga Israel di perbatasan Gaza, Jumat waktu setempat, 27 April 2018. Kali ini, aksi brutal militer itu menembak mati tiga warga Palestina.
Aksi brutal militer Israel ini juga melukai lebih dari 950 orang lainnya di perbatasan Gaza. Kejadian ini menjadi ironis, karena berkali-kali Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel agar berhenti menggunakan kekerasan yang berlebihan.
Dilansir dari Aljazeera, Sabtu 28 April 2019, dari 950 korban luka dilaporkan 178 diketahui ditembak dengan peluru tajam. Sisanya terkena peluru karet dan imbas dari gas air mata.
Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di jalur Gaza pada Jumat kemarin. Aksi demonstrasi ini merupakan yang kelima kali berturut-turut. Ribuan warga Palestina ingin menuntut hak untuk kembali ke rumah mereka yang diambil Israel.
Aksi demonstrasi warga Palestina sejak 30 Maret, membuat puluhan menjadi korban meninggal dunia saat bentrok dengan militer Israel. Sementara itu, tak ada korban dari pihak militer Israel.
Stefanie Dekker dari Aljazeera, melaporkan dari lokasi kejadian, pihak tentara Israel meminta agar para pendemo tak mendekat dengan zona penyangga untuk menghindari bentrokan. Bila pendemo mendekat maka tentara Israel akan mengambil tindakan tegas dengan menembak peringatan. Namun, pihak pendemo tetap berupaya mendekat yang berujung bentrokan.
Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Kejahatan Israel di Gaza merupakan genosida dan merupakan pelanggaran serius, menghancurkan semua nilai kemanusiaan, kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah pernyataan
