Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un

Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Pemimpin Korut Kim Jong-un (kiri)
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mendadak membatalkan rencana pertemuannya dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

8 Aturan Aneh yang Harus Dituruti Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju

Dalam sebuah surat resmi kepada Kim Jong Un yang dikeluarkan oleh Gedung Putih hari ini, Trump mengatakan sebenarnya sangat menantikan pertemuan yang sedianya akan digelar 12 Juni mendatang.

"Sayangnya, karena kemarahan luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dari pernyataan terbaru Anda (Kim), saya merasa tidak pantas saat ini, untuk melakukan pertemuan yang telah lama direncanakan ini," tulis Trump dalam surat tersebut dikutip dari The Guardian, Kamis 24 Mei 2018.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Trump mengatakan, pertemuan itu tidak akan berlangsung demi kebaikan kedua belah pihak, tetapi akan merugikan dunia.

"Anda (Kim) berbicara tentang kemampuan nuklir Anda, tetapi kami memiliki yang lebih besar dan kuat. Saya berdoa kepada Tuhan agar kami tidak perlu menggunakannya," tambahnya.

Korut Rayakan Ulang Tahun ke-80 Kim Jong Il Tanpa Parade Militer

Dalam suratnya, Trump berterima kasih kepada Kim yang telah membebaskan tiga warga negara Amerika bulan lalu. "Itu adalah langkah yang baik dan sangat dihargai," kata dia.

Presiden AS ke-45 itu pun mengatakan, akan membuka pintu untuk pertemuan di masa mendatang. Ketika, kedua pemimpin tak lagi saling melontarkan pernyataan panas.

"Saya merasakan komunikasi luar biasa sedang dibangun antara Anda (Kim) dengan saya, dan akhirnya hanya dialog itulah yang penting. Suatu hari, saya sangat menantikan Anda," ungkapnya.

"Jika Anda berubah pikiran, jangan ragu untuk menelepon saya. Dunia dan Korea Utara pada khususnya, telah kehilangan kesempatan besar untuk perdamaian abadi dan kemakmuran dan kekayaan yang besar. Kesempatan yang hilang ini adalah momen yang benar-benar menyedihkan dalam sejarah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya