Israel Selidiki Tewasnya Awak Medis Palestina Razan al-Najar

Protes massal atas kematian perempuan Palestina tenaga kesehatan Razan al-Najar.
Sumber :
  • REUTERS/Mohammed Salem

VIVA – Militer Israel mengaku sedang menyelidiki insiden penembakan oleh pasukannya yang menewaskan seorang perawat Palestina pada hari Jumat lalu selama aksi protes di sepanjang perbatasan Gaza.

Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Pejabat kesehatan Palestina dan para saksi mengatakan, pasukan Israel menembak mati Razan al-Najar yang berusia 21 tahun, seorang sukarelawan medis saat dia berlari menuju pagar perbatasan di Kota Khan Younis dalam upaya untuk menyelamatkan korban.

Militer Israel menyatakan militan Palestina telah menyerang pasukannya di sepanjang perbatasan dengan tembakan dan granat. Dalam sebuah pernyataan tertulis, pihak Israel mengatakan akan menyelidiki kematian al-Najar.

Ramadhan Konflik di Gaza Belum Reda, Palestina Ucapkan Terima Kasih Indonesia Terus Bantu

Ribuan orang menghadiri pemakaman al-Najar di Gaza Sabtu lalu termasuk beberapa orang yang dirawat ketika terluka saat aksi protes di perbatasan sebelumnya. Tubuhnya dibungkus dengan bendera Palestina dan dibawa melalui jalan dengan tandu oleh pelayat.

"Dengan jiwa dan darah kami, kami menebusmu, martir Razan," teriak para pelayat ketika tubuhnya dibawa ke rumah persemayaman terakhir sebelum dimakamkan.

7 Tokoh Yahudi Ini Ternyata Bela Palestina Ketimbang Israel

Diberitakan Middle East Monitor, warga sekitar mengatakan al-Najar adalah seseorang yang dikenal orang banyak di tempat-tempat aksi protes. Mereka bahkan menggambarkan dirinya sebagai seorang malaikat.

Najar adalah korban ke 119 dari warga Palestina yang tewas dalam demonstrasi mingguan sejak 30 Maret 2018 lalu di Jalur Gaza. Wilayah ini diketahui dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas. (ren)
 

Serangan di Gaza Palestina

Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Kejahatan Israel di Gaza merupakan genosida dan merupakan pelanggaran serius, menghancurkan semua nilai kemanusiaan, kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah pernyataan

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024