AS-Australia-Jepang Bersekutu Tahan Pengaruh China di Asia

Ilustrasi parade militer China
Sumber :
  • REUTERS

VIVA – Australia, Amerika Serikat dan Jepang akan bersama-sama berinvestasi dalam  proyek-proyek infrastruktur di Indo-Pasifik sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di kawasan tersebut.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, kemarin, kemitraan trilateral tersebut akan memobilisasi investasi dalam proyek-proyek yang mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang dan menumbuhkan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif dan makmur.

"Kami memiliki keyakinan yang sama bahwa investasi yang baik berasal dari transparansi, persaingan terbuka, keberlanjutan, berpegang pada standar global yang kuat dan memperkerjakan tenaga kerja lokal," kata Bishop beberapa waktu lalu.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Dia mengatakan, Kementerian Luar Negeri Australia, Badan Investasi Swasta Luar Negeri AS dan Bank Jepang untuk Kerja sama Internasional sedang bekerja untuk sebuah kerangka kerja sama.

Menanggapi hal ini, Deputy Director Southeast Asia Program CSIS Washington DC, Brian Harding mengatakan, mekanisme kerja sama trilateral antara Australia, Jepang dan Amerika Serikat telah dibentuk secara institusional  sejak 10 tahun yang lalu. 

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Berbagai mekanisme dan kerangka kerja sama termasuk pertemuan tingkat menteri  antara masing-masing negara telah dilakukan setiap tahunnya. Menurutnya, kerja sama tiga negara terkait infrastruktur di Indo-Pasifik merupakan bentuk pemberian bantuan bersama untuk kawasan tersebut.

"Jelas ini hubungan trilateral yang cukup penting bagi ketiga negara. Amerika Serikat mengerti bahwa sektor mana yang kami bisa terlibat, mana yang bisa kita lakukan bersama di kawasan ini," ujar Harding di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2018. 

Seperti diketahui China telah meminjamkan miliaran Dolar AS kepada negara-negara di seluruh Asia sebagai bagian dari strategi pengembangan One Belt-One Road termasuk ke negara-negara kepulauan di Pasifik.

Meski tak menyebut nama China, namun Menlu Bishop mengungkapkan kritikannya terhadap desakan "diplomasi halus" di Pasifik dan memfokuskan kembali program bantuan negaranya untuk memenangkan negara-negara kepulauan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya