Sepak Terjang Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Semasa Hidup

Mantan Sekjen PBB Kofi Annan.
Sumber :
  • REUTERS/Allison Joyce/File Photo

VIVA - Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan meninggal dunia di sebuah Rumah Sakit di kota Bern, Swiss, pada Sabtu, 18 Agustus 2018, pagi tadi.

Rizal Ramli Meninggal Dunia, Sri Mulyani: Selamat Beristirahat di Sisi Terbaik Allah SWT

Annan dilaporkan jatuh sakit dalam perjalanan kembali dari Afrika Selatan. Dia dirawat di rumah sakit di Jenewa dan kemudian diterbangkan ke ibu kota, Bern.

Diplomat Ghana berusia 80 tahun itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB ketujuh sejak Januari 1997 hingga Desember 2006. Annan meraih hadiah Nobel Perdamaian pada 2001 karena telah merevitalisasi PBB dan memperjuangkan hak asasi manusia.

Bambang Kristiono Sang ‘Samurai Prabowo’ Meninggal Dunia

Komite Nobel juga mengakui komitmennya terhadap perjuangan untuk mencegah penyebaran HIV di Afrika dan perlawanannya terhadap aksi terorisme internasional.

Annan adalah pendiri dan ketua Kofi Annan Foundation, serta ketua The Elders, sebuah organisasi internasional yang didirikan oleh Nelson Mandela.

Sekjen Gerindra: Desmond Mahesa Orang yang Kritis dan Sangat Mencintai Partainya

Perjalanan karier

Kofi Annan bergabung dengan PBB pada tahun 1962 dan bekerja untuk kantor Organisasi Kesehatan Dunia cabang Jenewa.

Dia kemudian memegang beberapa jabatan di Markas Besar PBB termasuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal bidang pemeliharaan perdamaian antara Maret 1992 dan Desember 1996.

Dia lantas dipilih sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada 13 Desember 1996 oleh Dewan Keamanan, dan lalu dikukuhkan oleh Majelis Umum. Itu membuatnya menjadi sekjen pertama yang berasal dari kalangan staf PBB.

Annan kemudian terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 2001, dan diganti oleh Ban Ki-moon pada 1 Januari 2007.

Sebagai Sekretaris Jenderal, Annan mereformasi birokrasi PBB; bekerja untuk memerangi HIV, terutama di Afrika; dan meluncurkan UN Global Compact.

Dia sempat dikritik karena tidak memperluas Dewan Keamanan dan dituntut untuk mundur setelah penyelidikan  Oil-for-Food Programme.

Setelah keluar dari PBB, ia mendirikan Kofi Annan Foundation pada tahun 2007. Organisasi tersebut bergerak di bidang pembangunan internasional.

Pada 2012, Annan menjabat sebagai Utusan Khusus Bersama PBB-Liga Arab untuk Suriah. Dia bertugas membantu menemukan resolusi terhadap konflik yang sedang berlangsung di negara itu. Tapi Annan akhirnya mengundurkan diri karena frustrasi atas lambatnya PBB dalam melaksanakan resolusi.

Pada September 2016, Annan ditunjuk untuk memimpin komisi PBB untuk menyelidiki krisis Rohingya.

Lahir di Ghana

Kofi Atta Annan lahir di Kumasi pada 8 April 1938. Setelah mengenyam pendidikan awal di Sekolah Mfantsipim, Ghana, Annan melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di ibukota Kumasi pada tahun 1958.

Pada usia dua puluh, ia memenangkan beasiswa Ford Foundation untuk studi sarjana di Macalester College di St. Paul, Minnesota, tempat dia belajar ekonomi.

Bahkan kemudian, ia menunjukkan tanda-tanda menjadi diplomat, atau seseorang yang terampil dalam hubungan internasional. Annan menerima gelar sarjana dalam bidang ekonomi pada 1961.

Tak lama setelah menyelesaikan studinya di Macalester College, Annan menuju ke Jenewa, Swiss, untuk meneruskan pendidikan pascasarjana di bidang ekonomi di Institut Universitaire des Hautes Etudes Internationales di Jenewa, Swiss.

Setelah lulus dari studinya di Jenewa, Annan masuk menjadi staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah cabang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia menjabat sebagai petugas administrasi dan anggaran di Jenewa.

Kemudian, pekerjaannya di PBB itu membawanya ke Addis Ababa, Ethiopia, dan New York City, New York. Annan selalu berpikir bahwa ia akan kembali ke tanah kelahirannya setelah kuliah, meskipun ia terganggu oleh kerusuhan dan berbagai perubahan pemerintahan yang terjadi selama tahun 1970-an.

Annan menjadi rekan Alfred P. Sloan di Massachusetts Institute of Technology. Pada tahun 1972, ia mendapat gelar master dalam bidang manajemen. Dibanding kembali ke Ghana setelah lulus, dia akhirnya menerima posisi di markas besar PBB di New York City. Demikian dilansir dari citinewsroom.com.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya