Logo ABC

Temuan Bukti Arkeologi Ungkap Kebrutalan Era Kolonial Australia

William Issac Loney dari Native Mounted Police tampak mengenakan kepala ikat pinggang berbentuk ular.
William Issac Loney dari Native Mounted Police tampak mengenakan kepala ikat pinggang berbentuk ular.
Sumber :
  • abc

Para arkeolog menemukan ratusan kamp militer Native Mounted Police (NMP) di Queensland, yang mengungkap sejarah kebrutalan Australia di masa lalu.

Antropolog Profesor Bryce Barker yang memimpin penelitian ini menyatakan hampir di setiap komunitas aborijin di Queensland memiliki narasi tentang pembantaian yang mereka alami.

Kamp-kamp NMP itu didirikan pertengahan 1180-an untuk menunjang para pemukim yang seringkali terlibat konflik dengan penduduk asli yang melakukan perlawanan terhadap pendudukan Eropa.

Pasukan NMP didatangkan dari bagian lain Queensland atau New South Wales, di mana komunitas Aborigin telah hancur dan tanah mereka telah dikuasai.

"Polisi pribumi merupakan pasukan paramiliter, terdiri atas seorang perwira atau sersan kulit putih, tapi pasukan utamanya dari kalangan aborijin," kata Prof Barker.

Mereka ini, katanya, terdiri atas pemuda aborijin yang secara tradisional tidak lagi memiliki jalan meraih sukses.

"Masyarakat mereka telah dihancurkan," katanya.

Minim bukti pembunuhan massal

Pasukan NMP memimpin penumpasan perlawanan pejuang-pejuang aborijin, menewaskan banyak penduduk asli di seantero Queensland.

"Kita tahu dari catatan dokumentasi bahwa pembantaian dan kekerasan di garis depan itu relatif meluas," kata Prof Barker.