AS Tagih Bukti dari Turki soal Mutilasi Wartawan Khashoggi

Video CCTV menunjukkan wartawan Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Turki
Sumber :
  • Sumber Video BBC

VIVA – Amerika Serikat meminta Turki untuk menunjukkan bukti yang disebut dimiliki oleh mereka terkait dugaan mutilasi terhadap wartawan asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Motif Pengeroyokan Wartawan di Madina karena Beritakan Ketua OKP

"Kami sudah memintanya kalau memang bukti itu ada," kata Presiden AS Donald Trump sebagaimana dikutip dari laman BBC

Diketahui bahwa Khashoggi terakhir terlihat saat dia memasuki Konsulat Saudi pada 2 Oktober 2018. Namun pihak Saudi terus membantah bahwa pihaknya membunuh wartawan yang menjadi residen tetap di AS tersebut dan merupakan kolumnis Washington Post.

Seorang Wartawan AS Ditembak Mati Tentara Rusia di Ukraina

Diketahui bahwa selama ini Khashoggi memang sangat kritis terhadap rezim Arab Saudi. Disebut bahwa tulisan terakhirnya yang sedang diedit mengenai kritik pentingnya kebebasan pers di negara tersebut dan Timur Tengah secara umum.

Namun tulisan itu menurut editornya akan sengaja ditahan dahulu sebelum akhirnya dipublikasikan menunggu kepastian nasib Khashoggi yang sudah lenyap selama lebih dari dua pekan.

Polisi Tangkap 4 Pelaku Pengeroyokan Wartawan di Sumut

"Kami akan menunggu kalau-kalau ini menjadi karya terakhirnya. Kolomnya ini menggambarkan dengan sangat baik perlunya kebebasan di Arab dan dia menunjukkan komitmen memperjuangkan hal itu. Sebuah kebebasan yang rela dia bayar dengan hidupnya," kata editor Karen Attiah.

Sementara diketahui bahwa Arab Saudi secara politik merupakan sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah sehingga dugaan pembunuhan Khashoggi dianggap membuat relasi dua negara menjadi lebih canggung. Sekalipun AS sudah menurunkan penyelidikan untuk kasus ini namun Donald Trump terkesan cenderung membela Saudi.

"Saya sih belum yakin itu ada (bukti), ya kalau ada ya ada," kata Trump soal bukti audio dan video rekamaan dugaan pembunuhan keji terhadap Khashoggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya