- Sumber video BBC
VIVA – Selasa 6 November 2018, Amerika Serikat akan mengadakan Pemilu sela atau Pemilu paruh waktu. Momen ini menandai pertama kalinya pemilihan umum kembali dilakukan setelah kemenangan Trump dua tahun lalu yang cukup mengejutkan publik dan membuat publik Amerika bagai terbelah hingga saat ini.
Dikutip dari laman Telegraph, Pemilu paruh waktu akan menjadi ujian pertama untuk mengetahui apakah publik AS masih akan memilih calon-calon dari Partai Republik maupun Partai Demokrat karena biasanya tren pemilihan itu akan berbanding lurus dengan kepuasan mereka terhadap Presiden AS yang diusung salah satu partai tersebut.
Diketahui bahwa dalam dua tahun ini setelah Trump terpilih, Partai Republik dominan di DPR dan Senat, dua kamar yang menjadi bagian Kongres AS. Namun apabila calon Partai Demokrat AS banyak menang di Pemilu sela maka akan bisa menyalip posisi kekuatan rival partai politiknya.
Pemilu paruh waktu atau Pemilu sela versi AS merupakan momen pemilihan untuk kombinasi jabatan politik baik eksekutif maupun legislatif yakni Kongres AS dan jabatan gubernur negara bagian yang berlangsung setiap dua tahun sekali.
Diketahui setidaknya ada 435 kursi di DPR yang akan diperebutkan pada Pemilu paruh waktu hari ini. Mereka akan menjabat selama dua tahun dan pada tahun 2020 pada Pemilu selanjutnya akan bersama-sama kembali diadakan Pemilu Presiden-Wakil Presiden maupun DPR-Senat. (ren)
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
