- ANTARA FOTO/M Irfan Ilmie
VIVA – China diminta mengadopsi cara yang pernah ditempuh pemerintah Indonesia untuk meredakan sejumlah konflik di Tanah Air. Termasuk dalam meredakan konflik yang mengait dengan minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan, cara itu berupa dialog damai seperti yang pernah dimediasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam meredakan konflik di Aceh dan Poso.
"Kami harapkan (konflik Xinjiang) bisa diselesaikan dengan damai dengan dialog, seperti saat pak JK melakukan mediasi dahulu," ujar Said Aqil usai bertemu JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Menurut Said Aqil, Indonesia sendiri pada dasarnya memprotes keras jika konflik Xinjiang merupakan bentuk penindasan pemerintah China terhadap warga Muslim.
Meski demikian, Indonesia juga tidak akan ikut campur jika konflik sebenarnya merupakan urusan separatisme yang menjadi masalah dalam negeri China.
"Kalau separatisme politik, itu urusan dalam negeri mereka," ujar Said Aqil.
Said Aqil mengungkapkan, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian dalam waktu segera akan berkunjung ke kantor PBNU. Dalam kesempatan itu, Xiao Qian akan memberi penjelasan resmi negara tirai bambu itu atas konflik Xinjiang.
"Dubes China akan datang ke NU menjelaskan tentang masalah Uighur," ujar Said Aqil. (ase)