Pemilu Terus Ditunda, Ketegangan di Thailand Mulai Meningkat

Wisata Bangkok, Thailand.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Ketegangan terus meningkat di Thailand ketika junta militer yang berkuasa mengisyaratkan bahwa pemilu yang telah lama ditunda akan ditunda lagi. Kali ini merupakan penundaan kelima dalam waktu kurang dari lima tahun.

PDIP Blacklist Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara

Akhir pekan lalu, ratusan orang turun ke jalan untuk ketiga kalinya dalam sepekan. Dalam salah satu unjuk rasa pro-demokrasi terbesar di Thailand itu, para demonstran memprotes pemerintah militer, karena ingkar menggelar pemilu yang seharusnya diadakan pada 24 Februari 2019.

Ini adalah kali kelima junta militer yang mengambil alih pemerintahan dalam kudeta pada 2014, telah menunda pemilu dan mencegah kembalinya negara itu ke sistem demokrasi.

Apple Kirim Peringatan ke 92 Negara

Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (NCPO) telah berulang kali menyatakan bahwa Thailand tidak siap untuk pemilu. Penundaan kembali terjadi dengan kekhawatiran akan mengganggu penobatan raja baru yang akan datang.

Panglima Angkatan Darat, Jenderal Apirat Kongsompong secara terbuka mengutuk para pengunjuk rasa dengan mengatakan bahwa mereka menyebabkan masalah.

Bunyi Ceramah Khatib di Bantul yang Viral soal Pemilu Curang Picu Jemaah Salat Id Bubar

"Mereka disuruh berpikir seperti ini, diperintahkan untuk bersikap seperti ini, berpikir dalam satu mode tunggal tanpa mempertimbangkan faktor lain yang masuk akal, dan tanpa melihat konstitusi," kata Aparit, yang juga sekretaris jenderal NCPO, seperti dikutip The Guardian, Senin 14 Januari 2019.

Sebelumnya, janji pemilu pada Februari mendatang hampir dipastikan akan dilakukan setelah diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilu Thailand akhir tahun lalu. Larangan aktivitas politik juga sudah dicabut pada akhir Desember 2018 yang menjadi indikator kuat bahwa pemilu akan dilanjutkan.

Namun, harapan pemilu pupus lagi pada awal Januari 2019 ketika militer gagal mengeluarkan keputusan resmi yang ditunggu-tunggu untuk meresmikan tanggal pemilihan.

Beberapa hari kemudian, Wakil Perdana Menteri Wissanu Krea-ngam mengindikasikan pemilihan itu akan ditunda karena dapat mengganggu ritual dan persiapan penobatan Raja Maha Vajiralongkorn Thailand yang akan diselenggarakan pada 4-6 Mei 2019. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya