Warga Thailand Bisa Dihukum Hanya karena Merokok di Rumah Sendiri

Ilustrasi berhenti merokok.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Masyarakat di Thailand tidak akan lagi diperbolehkan merokok di rumah. Apalagi jika kebiasaan tersebut berdampak negatif pada anggota keluarga lainnya karena terpapar asap rokok.

RUU Sah, Thailand Akan Jadi Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Hal ini diatur dalam undang-undang baru Thailand yang berlaku mulai 20 Agustus 2019. Undang-undang yang dikenal sebagai Act on Promotion of the Family Institute Development and Protection, diumumkan dalam Lembaran Kerajaan atau Royal Gazette pada Jumat pekan lalu.

Kepala Departemen Urusan Wanita dan Pengembangan Keluarga, Lertpanya Booranabundit, mengatakan, undang-undang yang bertujuan mengatasi kekerasan rumah tangga dalam segala bentuk itu menyatakan bahwa merokok di rumah dapat membahayakan kesehatan. Dengan demikian, merokok dalam kondisi tersebut adalah bentuk kekerasan terhadap orang lain yang hidup di bawah atap yang sama.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Jika dapat dibuktikan bahwa masalah kesehatan anggota keluarga berasal dari perokok pasif di rumah, pelanggar dapat terjerat hukum dan diproses pengadilan, dilansir Straitstimes.

Dr. Ronnachai Kongsakon, direktur Pusat Penelitian dan Manajemen Pengendalian Tembakau di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Mahidol di Rumah Sakit Ramathibodi mengatakan bahwa pihaknya menemukan hampir lima juta rumah tangga memiliki perokok. Oleh karena itu, lebih dari 10 juta orang terpapar asap rokok di rumah.

5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Wajah Cepat Keriput! Hindari Segera!

Dia mengatakan, asap rokok dua kali lipat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak dan meningkatkan peluang anak-anak terkena bronkitis atau pneumonia sebesar 47 persen dan asma sebesar 39 persen.

Peluang wanita terkena kanker paru-paru setelah menghirup asap rokok di rumah meningkat sebesar 24 persen. Sementara itu, risikonya adalah 19 persen bagi mereka yang bekerja di kantor, di mana merokok diizinkan.

Thailand tengah berupaya untuk mengurangi konsumsi tembakau nasional setidaknya 30 persen pada 2025. Karena, sekitar 400.000 orang Thailand meninggal akibat penyakit tidak menular yang disebabkan oleh merokok setiap tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya